Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara meneken nota kesepahaman dengan organisasi anggota World Bank Group, International Finance Corporation, pada Senin (13/7/2020) melalui digital conference.
Kerja sama itu dijalin untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corproate governance (GGC) dalam peran serta profesionalitas direksi dan dewan komisaris badan usaha milik negara (BUMN). Penandatanganan turut disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin.
Budi menjelaskan bahwa perbaikan GCG akan berpengaruh positif bagi BUMN. Langkah itu akan mendorong efisiensi dan efektifitas operasional serta transparansi dan akuntabilitas pengelolaan BUMN.
“Pada akhirnya berdampak kepada peningkatan kinerja dan daya saing BUMN itu sendiri,” ujarnya dalam sambutan secara daring, Senin (13/7/2020).
Sementara itu, Country Manager International Finance Corporation (IFC) untuk Indonesia, Malaysia dan Timor Leste Azam Khan mengatakan nilai aset BUMN melebihi setengah produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Perbaikan tata kelola menjadi kunci untuk mendukung operasional perseroan pelat merah dan memenuhi kebutuhan investor akan efisiensi, akuntabilitas, dan berperan penting dalam memperoleh persetujuan atas arah kebijakan perusahaan.
Baca Juga
“Kami menghargai komitmen Kementerian BUMN untuk meningkatkan standar tata kelola perusahaan di Indonesia dan bangga dapat bermitra dengan Kementerian BUMN dalam misi penting ini,” paparnya.
Kerja sama yang akan dilakukan oleh kedua pihak antara lain tata kelola perusahaan, penilaian tata kelola perusahaan, dan pemberian masukan serta rencana perbaikan untuk memperkuat tata kelola perusahaan pada BUMN sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
Dalam pelaksanaannya, IFC diperkenankan menggunakan sumber daya World Bank Group.