Bisnis.com, JAKARTA – Emiten badan usaha milik negara (BUMN) non keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mencatatkan total utang Rp600 triliun. Tercatat dari 16 emiten BUMN yang sudah melaporkan kinerja keuangan kuartal I/2020, 15 di antaranya mencantumkan tabel risiko likuiditas masing-masing. Tabel ini menjabarkan perkiraan utang yang akan jatuh tempo hingga 5 tahun ke depan.
Dari daftar tersebut, pemilik utang terbesar adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Total utang BUMN penerbangan itu mencapai US$8,64 miliar. Dengan kurs Rp16.373 per dolar AS pada periode laporan tersebut, maka total utang Garuda mencapai Rp141,53 triliun.