Bisnis.com,JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan masih memiliki rencana penerbitan instrumen surat berharga negera ritel lainnya hingga akhir tahun.
Masa penawaran instrumen surat berharga negara (SBN) ritel jenis obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017 resmi ditutup Kamis (9/7/2020) pukul 10:00 WIB. Data salah satu mitra distribusi ORI017 menunjukkan penjualan mencapai Rp17,62 triliun hingga Rabu (8/7/2020) malam.
Realisasi itu menggambarkan bahwa penjualan ORI017 melewati target penerbitan pemerintah. Awalnya, target penerbitan ORI017 senilai Rp10 triliun kemudian dinaikkan oleh pemerintah menjadi Rp15 triliun seiring tingginya minat para investor.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Riko Amir mengatakan penerbitan sisa penerbitan surat berharga negara (SBN) senilai Rp900,4 triliun pada semester II/2020. Salah satu pemenuhan kebutuhan itu dengan penerbitan SBN ritel.
“Masih dalam range penerbitan [SBN] ritel pada semester II/2020 antara Rp35 triliun sampai dengan Rp40 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (9/7/2020).
Secara detail, DJPPR memaparkan sisa penerbitan SBN Rp900,4 triliun akan dipenuhi melalui lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel, private placement, penerbitan SBN valas, dan SBN skema khusus ke BI.
Baca Juga
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan masih ada rencana penerbitan empat SBN ritel hingga akhir tahun termasuk ORI017. Instrumen itu terdiri atas dua surat utang negara (SUN) ritel konvensional dan dua sukuk ritel.