Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BUMN Ini Paling Banyak Dijual Asing dan Ditransaksikan Saat IHSG Menguat

Per pukul 11.30 WIB, indeks terpantau parkir di level 4.995,24 setelah menguat 21,45 poin arau 0,43 persen.
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia/Dok. BRI

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan melaju di zona hijau sepanjang sesi I perdagangan pertama pekan ini, Senin (6/7/2020). Namun demikia, investor asing masih tercatat melakukan net sell.

Per pukul 11.30 WIB, indeks terpantau parkir di level 4.995,24 setelah menguat 21,45 poin arau 0,43 persen. IHSG menguat sejak awal pasar dibuka, bahkan sempat menembus level 5.000 meski akhirnya turun kembali.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 204 saham menguat, 163 melemah dan 165 sisanya stagnan.

Adapun secara sektoral, seluruh sektor terpantau menghijau, kecuali sektor properti yang terkoreksi 0,65 persen. Sementara sektor industri dasar menjadi yang paling kuat pergerakannya dengan penguatan 1,13 persen.

Meski menguat, aksi jual bersih masih terjadi pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih mencapai nilai Rp103,66 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) paling banyak dilepas asing dengan nilai RP97,6 miliar. Diikuti oleh saham PT Sarana Media Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net foreign sell masing-masing Rp13,7 miliar dan Rp9,9 miliar.

Saham BUMN perbankan tersebut terkoreksi 0,33 persen atau 10 poin menjadi Rp3.040, setelah bergerak di rentang Rp3.030 0 Rp3.100. Nilai transaksi saham BBRI mencapai Rp241,94 miliar, atau tertinggi di antara saham lainnya.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan hijaunya pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh optimisme para pelaku pasar akan beberapa data yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Beberapa di antara data tersebut seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia per Juni yang diperkirakan naik dari level 77,8 menjadi 85 serta ISM non-manufacturing PMI Index Amerika Serikat naik menjadi 50,0 dari yang semula 45,4.

“Hal tersebut memberikan optimisme bagi para pelaku pasar bahwa kinerja fundamental perekonomian akan membaik meskipun pandemi Covid-19 masih belum berakhir,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (6/7/2020)

Selain itu, tambah Nafan, penguatan pasar hari ini juga diwarnai oleh sentimen positif yang mana pasar mengapresiasi kenaikan peringkat Indonesia oleh Bank Dunia dari lower middle income country menjadi upper middle income country.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper