Bisnis.com, JAKARTA – “Sadarkah Anda bahwa tangan menjadi sarana perpindahan kuman?”
Bagi Anda yang masih menonton televisi, barangkali pernah mendengar kalimat itu dalam sebuah pariwara. Ya, itu adalah kalimat pembuka iklan produk televisi produk hand sanitizer atau sabun tangan “Instance”
Produk buatan PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) itu terbilang produk baru. Maka, pariwara dibutuhkan untuk mengenalkan produk ini kepada pemirsa di jam-jam krusial. Sebagai pendatang baru, tentu sebuah perkenalan adalah keniscayaan.
Pemilihan media iklan televisi ternyata memang sudah dipikirkan benar oleh Kino. Perusahaan yang juga dikenal sebagai pembuat larutan penyegar “Cap Kaki Tiga” tersebut, produk hand sanitizer sudah lama diramalkan mampu mengerek penjualan pada semester satu tahun ini.
Direktur Keuangan Kino Indonesia Budi Muljono menyatakan kebutuhan hand sanitizer memang meningkat tinggi sejak pandemi Covid-19. Anjuran pemerintah untuk menerapkan pola hidup bersih sehat, salah satunya dengan rajin mencuci tangan telah mengerek permintaan produk ini.
Di Maret 2020, Bisnis menjumpai produk hand sanitizer langka di pasaran. Baru menjelang akhir April 2020, sejumlah toko ritel mulai memajang kembali produk ini dengan produk yang lebih beragam dari produsen yang berbeda.
Baca Juga
PT Unilever Indonesia Tbk.misalnya, merilis produk serupa dengan jenama “Lifebuoy”. Sejumlah merek lain juga nongkrong di rak, seperti “Aiken”, “SOS”, dan Wardah.
“Kami percaya produk hand sanitizer dapat berkontribusi lebih tinggi terhadap keseluruhan penjualan kami dibandingkan periode sebelumnya,” ujar Budi kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Sebenarnya, Kino sudah punya produk sabun tangan dengan merek jual “Eskulin”. Namun Kino punya memilih membuat produk baru karena target pasar yang berbeda dengan Eskulin. Produk Eskulin yang dikemas dengan kesan ceria dan disegmentasikan untuk anak dan remaja.
“Tentunya industri FMCG (fast-moving consumer goods) sangat dinamis sehingga kami monitor on daily basis. Kuartal tiga belum bisa diperkirakan (akan terus melakukan promosi) saat ini,” sambung Budi.
Sejalan dengan yang dilakukan Kino Indonesia, emiten yang berfokus pada produk perawatan wajah, tubuh dan kosmetik PT Martina Berto Tbk. (MBTO) melalui entitas anaknya PT Cadefindo juga mengeluarkan produk hand sanitizer dengan jenama Bright Clean yang tersedia dalam varian berwarna orange dan biru.
Direktur Utama Martina Berto Bryan Tilaar menyatakan langkah ini diambil perseroan karena penjualan segmen perawatan tubuh dan kosmetik menurun dikarenakan daya beli merosot, dipicu tingginya angka pengangguran dan ekonomi Indonesia yang mulai melemah
“Wajah setengahnya (sekarang) ditutup masker. Wanita kebanyakan berada di dalam tempat tinggal dan sudah pasti very less make up,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Di samping itu, lanjut Bryan, emiten yang tergabung dalam payung Grup Martha Tilaar tersebut belum merevisi target pencapaian kinerja semester satu. Sehingga, dengan keadaan tersebut, perseroan berusaha mengerek omzet dengan mengerahkan upaya untuk mendorong penjualan produk hand sanitizer.
“Kalau dikatakan kontribusi (hand sanitizer terhadap penjualan) plus minus bisa antara 30 sampai 45 persen. Kan ini sebentar lagi juga normal. Jadi, kita lihat ke depan,” sambung Bryan.
Bagi Bryan, setelah new normal nanti, perseroan akan kembali bergeliat menggertak pasar dengan segmen trademark perseroan yakni kosmetik dan perawatan tubuh.