Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia tengah memantau saham emiten farmasi, PT Pyridam Farma Tbk., yang mengalami kenaikan di luar kebiasaan.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (21/5/2020), Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasi telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham Pyridam Farma di luar kebiasaan alias unusual market activity (UMA).
Kendati demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelonggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal oleh emiten berkode saham PYFA tersebut.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PYFA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulis Manajemen BEI.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PYFA menguat 2,05 persen ke level Rp398 akhir perdagangan, Rabu (20/5/2020). Dalam sepekan terakhir, saham perseroan menguat 61,79 persen.
Bahkan, saham produsen farmasi itu telah menguat 101,01 persen sepanjang periode berjalan 2020. Pergerakan meroket dari level Rp141 awal tahun ini.
Baca Juga
PYFA melaporkan laba tahun berjalan Rp4,37 miliar pada kuartal I/2020. Realisasi itu tumbuh 131,55 persen dibandingkan dengan Rp1,88 miliar periode yang sama tahun lalu.
Kontributor utama penjualan perseroan atau 94,92 persen berasal dari produk farmasi, kecantikan, dan jasa maklon. Sisanya, produk alat kesehatan menyumbangkan 5,08 persen dari total omzet kuartal I/2020.