Bisnis.com, JAKARTA – PT Pyridam Farma Tbk. mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp9,34 miliar pada 2019 yang ditopang oleh efisiensi dan pendapatan lain-lain berupa jasa pendaftaran obat.
Berdasarkan laporan keuangan 2019, emiten berkoda saham PYFA tersebut sejatinya mencatatkan kinerja penjualan yang kurang mengesankan. Hal itu terlihat dari pendapatan yang menurun dan beban pokok yang meningkat.
Penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp247,11 miliar, turun 1,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, beban pokok penjualan meningkat 7,62 persen menjadi Rp106,91 miliar.
Penurunan kinerja tersebut diimbangi lewat efisiensi dengan menurunkan sejumlah beban. Beban penjualan dan pemasaran misalnya, tercatat menurun 10,57 persen menjadi Rp94,33 miliar.
Selain itu, beban keuangan tercatat menurun 13,10 persen menjadi Rp2,78 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, beban keuangan perseroan mencapai Rp3,2 miliar.
Selain melakukan efisiensi, perseroan juga menggenjot laba lewat penjualan aset tetap. Pada tahun lalu, laba atas penjualan aset tetap perseroan mencapai Rp1,04 miliar, naik dari posisi pada 2018 senilai Rp970,9 juta.
Baca Juga
Penopang pertumbuhan laba bersih perseroan yang lain adalah peningkatan pendapatan lain-lain bersih. Pendapatan tersebut meningkat 728,92 persen menjadi Rp3,31 miliar. Pendapatan mayoritas diperoleh dari jasa pendaftaran obat yang mencapai Rp2,73 miliar.
Alhasil, laba bersih yang dibukukan perseroan per akhir 2019 mencapai Rp9,34 miliar, naik 10,6 persen secara tahunan. Adapun, pada 2018, laba bersih perseroan mencapai Rp8,44 miliar.