Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor kesehatan, PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) menawarkan obligasi senilai Rp420 miliar dengan tenor 3 tahun.
Berdasarkan prospektus ringkas, Pyridam Farma akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Pyridam Farma Tahap I Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp420 miliar.
Obligasi itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II Pyridam Farma dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp1,5 triliun.
Obligasi itu ditawarkan tanpa warkat dengan tenor 3 tahun sejak tanggal emisi.
Mayoritas atau sebesar Rp400 miliar dana yang diperoleh dari emisi obligasi akan digunakan PYFA untuk pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap II Tahun 2023 pada saat jatuh tempo.
Lebih terperinci, obligasi tersebut diterbitkan dengan nilai pokok Rp400 miliar, tingkat kupon 9,5%, dan jatuh tempo pada 20 September 2025,
“Sisanya akan digunakan untuk biaya modal kerja operasional perseroan,” tulis manajemen PYFA, dikutip Selasa (24/6/2025).
Hingga akhir 2024, PYFA mencatat total liabilitas sebesar Rp4,77 triliun. Jumlah itu termasuk utang obligasi jangka pendek-neto sebesar Rp398,87 miliar dan utang obligasi neto jangka panjang Rp797,53 miliar.
Adapun, rasio total liabilitas terhadap ekuitas PYFA tercatat naik dari 3,26 kali pada 2023 menjadi 4,59 kali pada 2024.
Obligasi Pyridam Farma mendapat peringkar irA- (Single A Minus) dari PT Kredit Rating Indonesia. Penerbitan obligasi ini ditangani oleh PT Aldiracita Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi.