Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp3,16 Triliun pada kuartal I/2020 yang ditopang oleh proyek infrastruktur.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menjelaskan bahwa perolehan kontrak baru ini mencapai sekitar 7 persen dari target kontrak baru 2020 yang sebesar Rp45 Triliun.
Perolehan kontrak baru ini didominasi oleh proyek infrastruktur sebesar 61 persen dan proyek gedung sebesar 21 persen. Adapun, sisanya atau sekitar 18 persen dari total kontrak merupakan proyek sipil lainnya.
“Pada 3 bulan pertama 2020, kami sudah tandatangani beberapa kontrak proyek baru seperti Jalan Tol Pasuruan–Probolinggo seksi 4, Jaringan Gas Tarakan, dan Gedung UIN Jambi,” katanya melalui siaran pers, Rabu (13/5/2020).
Perseron juga memiliki sisa kontrak bawaan senilai Rp51,2 triliun. Dengan demikian, total kontrak yang dihadapi atau orderbook perseroan sampai dengan kuartal I/2020 adalah Rp54,4 triliun.
Ke depan, dia mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang potensi kontrak pada tahun ini. Hal ini terjadi setelah adanya pandemi Covid-19 yang memberi dampak signifikan terhadap perekonomian, termasuk terhadap kinerja emiten berkode saham WSKT itu.
Baca Juga
“Kami sedang mengkaji kembali potensi kontrak tahun ini, khususnya proyek yang berasal dari Pemerintah,” ujarnya.
Waskita Karya mulanya menyasar kontrak dari pemerintah sebesar Rp17,4 triliun. Jumlah kontrak itu setara dengan sekitar 36 persen total target kontrak baru pada tahun ini. Sementara itu, dari sisi pendapatan perseroan memasang target Rp54 triliun.
Pada tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp31,87 triliun, turun 35,67 persen secara tahunan. Adapun, laba bersih perseroan pada tahun lalu menyusut cukup signifikan ke angka Rp938,14 miliar.