Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan terakhir pekan ini, Namun, rupiah mampu melanjutkan penguatannya.
Pergerakan IHSG pun berbanding terbalik dibandingkan mayoritas bursa saham lainnya di kawasan Asia yang ditutup menguat.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (8/5/2020):
Tertekan Enam Sektor, IHSG Tak Beranjak dari Zona Merah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,25 persen atau 11,36 poin ke level 4.597,43 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Indeks mulai memperpanjang koreksinya dengan dibuka turun tipis 0,11 persen atau 4,90 poin ke level 4.603,89 pada Jumat (8/5/2020) meskipun kemudian sempat beringsut ke zona hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.586,74-4.630,59.
Sebanyak 6 dari 10 sektor dalam IHSG menetap di zona merah, didorong oleh sektor industri dasar dengan pelemahan 1,51 persen dan finansial yang melemah 1,19 persen.
Empat sektor lainnya menetap di wilayah positif, dipimpin oleh sektor pertambangan yang menguat 2,71 persen.
Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 75 poin atau 0,5 persen ke level Rp14.920 per dolar AS, di saat indeks dolar terpantau melemah 0,038 poin atau 0,04 persen ke level 99,851 pada pukul 15.01 WIB.
Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke rentang Rp14.950—Rp15.150 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020).
Secara umum, dia menyebut ekspektasi pelaku pasar terhadap roda ekonomi yang mulai menguat kembali menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah dari sisi eksternal.
AS-China Buat Komitmen, Bursa Saham China Tembus Level Baru
Indeks saham acuan China berhasil naik menembus level teknis terbaru pada perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020), di tengah optimisme mengenai hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300, yang melacak saham perusahaan-perusahaan terbesar China yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen, ditutup naik 1 persen ke level 3.963,62.
CSI 300 bergerak di atas level rata-rata dalam 50 hari dan 200 hari pekan lalu menjelang libur Hari Buruh. Namun, ketika rata-rata pergerakan dalam 100 hari untuk indeks CSI 300 sebelumnya ditembus pada bulan Februari, penguatannya tidak bertahan lama.
Meski naik melampaui rata-rata pergerakan umumnya memberi sinyal kekuatan di pasar yang mendasarinya, CSI 300 turun hanya beberapa pekan setelah menembusnya pada Februari di tengah aksi jual global.
Bursa Asia Cemerlang, Pasar Saham Jepang Melonjak 2 Persen Lebih
Bursa saham Jepang berhasil melonjak lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020), di tengah penguatan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup di level 1.458,28 dengan lonjakan 2,21 persen atau 31,55 poin dari level 1.426,73 pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 berakhir di level 20.179,09 dengan lonjakan 2,56 persen atau 504,32 poin dari level 19.674,77 pada perdagangan sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, Nikkei bergerak dalam kisaran 19.894,58 – 20.179,09.
Bursa Eropa Menguat Jelang Rilis Data Payroll AS
Bursa Eropa menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020), menjelang rilis laporan pekerjaan di Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 naik 0,7 persen pukul 8.16 pagi waktu London. Sektor otomotif memimpin penguatannya dengan naik 1,6 persen.
Sementara itu, saham Siemens AG menanjak 4,9 persen dan saham perusahaan perbankan yang bermarkas di Amsterdam ING Groep NV menguat 7,3 persen saat investor mencermati loan loss provision (cadangan kerugian penurunan nilai) yang lebih rendah daripada ekspektasi.
“Kombinasi data yang lemah dan meningkatnya pasar adalah nama permainan ini,” ujar Lippo Suominen, kepala strategi di perusahaan manajemen aset FIM.