Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia melemah bersama dengan kontrak berjangka bursa Amerika Serikat pada perdagangan Senin (4/5/2020), menunjukkan aksi penghindaran risiko (risk-off) investor yang menekan pasar pada awal bulan ini.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau melemah 2,96 persen atau 17,97 poin ke level 588,0 pada pukul 14.05 WIB, sementara itu, indeks Hang seng merosot 3,95 persen dan indeks Kospi ditutup melemah 2,68 persen. Kontrak berjangka indeks S&P 500 turun 2 persen.
Reli saham global hingga lebih dari 10 persen pada bulan April tengah diuji karena investor menilai upaya dari negara-negara yang mulai mengurangi pembatasan pergerakan terhadap kekhawatiran gelombang kedua infeksi virus corona, ditambah dengan data ekonomi buruk yang terus-menerus muncul.
Westpac Banking Corp di Australia pada hari Senin mengatakan laba jatuh dan menjadi bank terbaru yang memutuskan penundaan pembayaran dividen. Sejumlah perushaaan juga berencana merilis laporan keuangan pekan ini, termasuk Disney, BMW, dan Air France-KLM.
"Meskipun tidak mungkin bahwa kita akan menguji ulang posisi terendah Maret, setidaknya ada beberapa peluang bahwa kita kembali ke level terendah dalam kisaran perdagangan April, yang berarti penurunan 7 hingga 10 persen untuk sebagian besar aset berisiko,” Kata Ciaran Mulhall, direktur pelaksana di Solus Capital Partners Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Turut menekan sentimen, perdebatan politik baru antara AS dan China kembali mencuat setelah Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan "bukti besar" bahwa wabah virus corona dimulai di sebuah laboratorium di Wuhan, China, tetapi tidak memberikan bukti atas klaimnya.
Baca Juga
Klaim tersebut diungkapkan setelah Presiden Donald Trump dan para penasihatnya melontarkan kritik terhadap Beijing, menuntut jawaban tentang asal muasal virus dan mengisyaratkan kemungkinan aksi balasan.