Bisnis.com, JAKARTA – PT PP Presisi Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp331,27 miliar pada 2019. Raihan ini naik tipis 1,49 persen secara year on year (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan 2019, emiten berkode saham PPRE ini membukukan pendapatan senilai Rp3,85 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 26,27 persen terhadap pendapatan pada 2018 sebesar Rp3,05 triliun.
Kenaikan pendapatan ini diiringi dengan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 30,09 persen menjadi Rp3 triliun. Sementara itu, pada tahun sebelumnya beban pokok tersebut tercatat senilai Rp2,3 triliun.
Pendapatan ini diperoleh dari pengelolaan aset senilai Rp7,76 triliun. Total aset perseroan ini mengalami peningkatan 24,05 persen secara tahunan. Pendorong peningkatan ini adalah pertumbuhan aset lancar sebesar 45,66 persen secara tahunan menjadi Rp4,54 triliun.
Sementara itu, pada pos liabilitas terjadi peningkatan 34,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,59 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan liabilitas jangka pendek sebesar 97,26 persen menjadi Rp3,43 triliun.
Pos pasiva lainnya, yakni ekuitas mengalami pertumbuhan 11,47 persen secara tahunan menjadi Rp3,16 triliun. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan saldo laba baik yang telah ditentukan penggunaannya maupun yang belum ditentukan penggunaannya.
Baca Juga
Dari sisi arus kas, saldo kas dan setara kas perseroan pada akhir 2019 mencapai Rp549,1 miliar. Jumlah ini menurun 12,97 persen dibandingkan posisi kas dan setara kas pada akhir 2018 sebesar Rp630,94 miliar.
Penurunan ini utamanya disebabkan oleh penyusutan kas bersih dari aktivitas operasi yang menurun 55,33 persen menjadi Rp143,31 miliar. Penurunannya cukup dalam, meski arus kas bersih untuk kegiatan investasi turun signifikan dan kas dari aktivitas pendanaan meningkat.
Kas bersih untuk kegiatan investasi atau belanja modal tercatat sebesar Rp410,4 miliar, lebih rendah 57,26 persen dari 2018. Sementara itu, kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan naik 34,34 persen menjadi Rp185,25 miliar.
Pada tahun lalu perseroan membukukan kontrak senilai Rp5,9 triliun, melampaui target Rp5,8 yang ditetapkan pada awal tahun. Perolehan kontrak baru mayoritas atau 97,8 persennya dikontribusi lini usaha konstruksi yang berasal dari proyek grup.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 20 persen. Perseroan juga menargetkan penambahan kontrak Rp7 triliun, atau naik 18,64 persen dari raihan kontrak 2019.
Selain itu, PP Presisi berniat memperbesar kontribusi kontrak dari luar grup PP, salah satunya melalui proyek-proyek infrastruktur tambang.
Saat ini perseroan tengah melakukan buyback atau pembelian kembali saham dengan nilai Rp293 miliar. Proses ini dilakukan sejak 6 Februari 2020 hingga 30 Juli 2021, atau selama 18 bulan.