Bisnis.com, JAKARTA – Saham milik konglomerat menjadi emiten paling cuan dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia pekan ini. Saham afiliasi TP Rachmat ASLC, Grup Djarum DATA, hingga saham Grup Sinarmas SMAR tercatat menjadi top gainers selama sepekan ini saat IHSG berakhir melemah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode 19–22 Agustus 2025, saham Grup Astra PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) tercatat melesat 72,56% dan berada pada level Rp158 per saham. Pekan lalu, saham ACST berada pada level Rp90 per lembar saham.
Selanjutnya saham emiten hotel PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) melonjak 73,15% menjadi Rp374 per saham pekan ini, dari sebelumnya sebesar Rp216 pada pekan lalu.
Kemudian, saham milik Lippo yakni PT First Media Tbk. (KBLV) juga tercatat menguat 68,18% ke level Rp222 per saham, dari sebelumnya Rp132 per saham.
Saham top gainers keempat adalah saham multifinance, PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) yang naik 66,15% ke level Rp1.595 per saham, dari sebelumnya Rp960 per saham.
Top gainers berikutnya di posisi kelima adalah saham afiliasi TP Rachmat PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC). Saham ASLC menguat 65,79% ke level Rp117 per saham, dari sebelumnya sebesar Rp71 per saham.
Baca Juga
Lalu top gainers di urutan keenam dan ketujuh adalah saham HUMI milik Tommy Soeharto yang naik 63,64% ke level Rp108 per saham, dan saham Grup Djarum DATA yang melesat 61,48% ke level Rp3.060 per saham pekan ini.
Saham emiten sawit milik Grup Sinarmas SMAR juga menjadi top gainers pekan ini. Saham SMAR naik 60,41% ke level Rp6.625 pekan ini.
Saham urutan 10 top gainers pekan ini adalah saham SOSS yang naik 54,13% ke level Rp840 per saham.
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 0,50% menjadi ditutup pada level 7.858,85 dari 7.898,37 pada pekan lalu.
Selain itu, kapitalisasi pasar BEI juga mengalami penurunan sebesar 0,81% menjadi Rp14.131 triliun dari Rp14.247 triliun pada sepekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami penurunan sebesar 15,95% menjadi Rp17,92 triliun dari Rp21,32 triliun pada pekan sebelumnya.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.