Bisnis.com, JAKARTA – PT PP Presisi Tbk. (PPRE) menyiapkan beberapa strategi guna menambah kontrak baru dengan target Rp7 triliun pada tahun 2020.
Strategi yang kemudian akan dilakukan perseroan pada tahun ini adalah memperbesar market share di luar grup dan membidik proyek pengembangan infrastruktur tambang melalui anak usahanya PT Lancarjaya Mandiri Abadi, disamping dari pencarian kontrak konstruksi infrastruktur lain.
Selain itu, perseroan juga berencana memasuki bisnis bioremediation ke perusahaan minyak dan gas.
Dikutip dari pembaharuan korporasinya yang diterima Bisnis.com, Kamis (20/2/2020), PPRE membidik penambahan kontrak baru mencapai Rp7 triliun naik 18,64 persen dari tahun sebelumnya.
Target ini dipasang mengingat pada tahun 2019, penambahan nilai kontrak baru perseroan juga melebihi ekspektasi.
Dari target Rp5,8 triliun kontrak baru, realisasinya perseroan menyanggupi nilai kontrak baru mencapai Rp5,9 triliun pada tahun lalu.
Kontrak baru ini didapatkan mayoritas 97,8 persen dari lini usaha konstruksi yang berasal dari proyek grup.
Posisi PT PP Presisi Tbk. (PPRE) yang melayani jasa integrasi konstruksi dan non konstruksi menambah daftar portofolio usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) sebagai induk perseroan.
Keunikan model bisnis PPRE meliputi konstruksi; pekerjaan sipil, ready mix, foundation, formwork, dan erector. Sementara non konstruksi meliputi layanan penambangan hingga penyewaan peralatan.
PPRE juga menerapkan standar internasional, green contractor dan armada berskala besar serta andal mencapai 2.650 unit.