Bisnis.com, JAKARTA — PT Satria Antaran Prima Tbk. memproyeksikan target pertumbuhan pendapatan pada 2020 bisa mencapai 50 persen—60 persen seiring dengan meningkatnya volume kiriman.
Budiyanto Darmastono, Direktur Utama Satria Antaran Prima, mengatakan bahwa bisnis logistik pada tahun depan masih akan terus berkembang seiring dengan maraknya penggunaan ponsel pintar saat ini.
Menurutnya, hal tersebut membuat pola belanja masyarakat menjadi berubah platform dagang-el. Seiring dengan hal tersebut, arus pengiriman barang menjadi sangat meningkat.
“Saya prediksi tahun depan e-commerce masih akan terus ramai, apa lagi pemerintah terus memperluas akses internet,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/11/2019).
Hingga saat ini, pengiriman barang dari penyedia jasa dagang-el berkontribusi sebesar 45 persen terhadap total pendapatan perseroan, selebihnya disumbsng oleh jasa pengiriman dari korporasi dan konsumen ritel.
Budiyanto memproyeksikan pada 2020 mendatang, jasa pengiriman dari platform dagang-el menjadi kontributor utama pendapatan perseroan. Dia mengatakan bahwa kontribusi layanan pengiriman dari dagang-el bisa meningkat menjadi 60 persen.
Baca Juga
“Kalau kondisinya ekonominya masih sama dengan tahun ini, pertumbuhan pendapatan 50 persen—60 persen bisa tercapai,” ungkapnya.
Pada kuartal IV/2019, emiten berkode saham SAPX itu menargetkan pendapatan senilai Rp100 miliar. Dengan target itu, pendapatan perseroan pada tahun ini bisa melampaui target tahunan.
Budiyanto mengungkapkan bahwa pada kuartal IV/2019, penyedia platform dagang-el banyak yang melakukan promosi, khususnya pada November dan Desember. Hal itu meningkatkan volume kiriman perseroan sebesar 20 persen—30 persen.
Sementara itu, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 60 persen—70 persen pada tahun ini dari realisasi perseroan pada 2018 senilai Rp229,82 miliar.
Sepanjang Januari 2019–September 2019, SAPX telah mengantongi pendapatan senilai Rp274,91 miliar, meningkat 72,1 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp159,73 miliar.
Pada periode tersebut, perseroan telah membalikkan rugi tahun berjalan per September 2018 senilai Rp918,24 juta menjadi laba bersih senilai Rp18,17 miliar.
“Hingga kuartal III/2019 kami sudah capai target, kami optimistis bisa melampaui target tahun ini,” katanya.