Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Restu Pemegang Saham, TBIG Bakal Stock Split November

Pelaksanaan stock split dilakukan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) setelah mendapat persetujuan dari Bursa.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) akan melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:5 pada November setelah mendapat restu dari Bursa Efek Indonesia.

Usai menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan pemegang saham telah menyetujui rencana untuk melakukan pemecahan saham 1:5. Dia berharap eksekusi stock split bisa terealisasi pada November setelah mendapat lampu hijau dari BEI.

Melalui pelaksanaan stock split, nilai nominal saham perseroan terbagi. Setiap satu saham yang dimiliki investor dengan nilai nominal Rp100 per saham akan menjadi 5 saham bernominal Rp20 per saham. Dari sisi jumlah saham yang beredar, perseroan memiliki 22,65 miliar saham dari sebelumnya 4,53 miliar saham.

“[Pelaksanaan] stock split [dilakukan] setelah mendapat persetujuan dari Bursa. Moga-moga secepatnya, pada November sudah selesai,” katanya saat jumpa pers di Hotel JS Luwansa, Rabu (30/10/2019).

Adapun, stock split diharapkan bisa membuka akses bagi investor ritel karena harga saham yang menjadi lebih murah. Selain itu, dia juga berharap agar likuiditas saham meningkat pascaeksekusi stock split.

Langkah stock split juga sebelumnya telah dilakukan rival TBIG yakni PT Sarana Menara Nusantaran Tbk. (TOWR) pada tahun lalu.

“Dengan adanya stock split, diharapkan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau untuk investor publik ritel dan juga meningkatkan likuiditas saham perseroan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper