Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang Januari-September 2019, PT Bumi Resources Minerals Tbk. membukukan pendapatan US$3,46 juta, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai US$1,18 juta.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, pendapatan emiten berkode saham BRMS itu bersumber dari jasa penasehat pertambangan yang diberikan oleh perusahaan kepada Bellridge Holdings Limited (Bellridge) dan pendapatan lainnya sebesar US$3,46 juta untuk periode 9 bulan pertama 2019.
Pada 9 bulan pertama 2018, BRMS juga mendapatkan jasa penasehat pertambangan yang diberikan perusahaan kepada Bellridge sebesar US$1,18 juta.
Sementara itu, beban usaha perseroan sepanjang Januari 2019--September 2019 ditekan sebesar 21,94% menjadi US$3,45 juta, dari realisasi yang sama pada tahun lalu senilai US$4,42 juta.
Adapun perseroan tidak lagi mencatatkan rugi pelepasan investasi pada periode tersebut yang sebelumnya per kuartal III/2018 tercatat senilai US$84,5 juta.
Di sisi lain, perseroan mendapatkan penghasilan lain-lain neto senilai US$1,01 juta. Alhasil, laba neto entitas anak PT Bumi Resources Tbk. itu berbalik positif dari US$93,95 juta menjadi US$1,05 juta.
Baca Juga
Dari situ, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$1,01 juta, berbalik dari rugi senilai US$93,95 juta pee kuartal III/2018.
Pada 9 bulan pertama tahun ini, BRMS memiliki likuiditas dengan rasio pinjaman terhadap modal sebesar 0,17 kali.
Sementara itu, manajemen mengatakan bahwa perseroan akan memulai operasi proyek tambang emasnya di lokasi Poboya, Sulawesi, yang dioperasikan oleh anak usahanya, PT Citra Palu Minerals, pada akhir tahun ini.
Suseno Kramadibrata, Direktur Utama Bumi Resources Minerals, mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk dapat segera mengoperasikan fasilitas produksi di Poboya pada akhir tahun ini.
"Selanjutnya, kami berencana untuk segera memulai uji coba produksi dari lokasi tambang kami secepatnya," ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Rabu (30/10/2019).
Perseroan juga tengah bekerja sama dengan mitra kerjanya, NFC China, untuk menyelesaikan pekerjaan fasilitas infrastruktur di proyek tambang seng dan timah hitamnya di Dairi, Sumatera Utara.
Selanjutnya, BRMS juga terus mengupayakan untuk dapat mempercepat jadwal produksinya dari proyek tambang emasnya di Gorontalo, Sulawesi.