Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pertambangan emas, PT Bumi Resources Minerals Tbk. mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$12 juta untuk tambang Poboya di Palu, Sulawesi Tengah.
Direktur Bumi Resources Minerals Herwin Hidayat mengatakan perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure untuk proyek tambang emas Poboya sekitar US$12 juta.
“Capex masih belum besar antara US$10 juta sampai US$12 juta khusus untuk pertambangan di Poboya sebanyak enam alokasi tambang,” katanya kepada Bisnis, Senin (7/10/2019).
Menurutnya, alokasi capex pertambangan terbilang kecil karena masih dalam tahap tambang di permukaan. Herwin menambahkan dalam beberapa tahun ke depan, perseroan masih akan menambang di permukaan.
“Karena masih di permukaan kadar emasnya pun hanya sekitar 1,5 gram/ton. Meskipun rendah, setidaknya ini adalah pembuktian kepada market,” ujarnya.
Herwin mengatakan commission plan atau uji coba akan berlangsung paling lambat pada Desember 2019. Pada tahun depan, perseroan setidaknya akan memproduksi 100.000 ton bijih emas pada tahun pertama.
Baca Juga
“Tahun kedua akan kami tingkatkan ke kisaran 180.000 bijih ton. Selanjutnya akan flat di angka tersebut sampai dengan tahun ketujuh,” katanya.
Menurutnya, hasil produksi tersebut akan dipasarkan untuk pasar domestik dan ekspor. Namun, Herwin belum dapat mengestimasikan besar kontribusi Poboya untuk seluruh pendapatan perseroan.
Di sisi lain, CEO dan Direktur Utama Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata mengatakan tambang Poboya di Palu akan dapat segera beroperasi.
Menurutnya, tambang tersebut akan dikelola oleh anak usaha PT Citra Palu Minerals. Luas konsesi tambangnya mencapai 85.180 hektare di Sulawesi Tengah dan Selatan.
“Proyek tambang emas tersebut memiliki jumlah cadangan sekitar 3,9 juta ton bijih dan jumlah sumber daya sekitar 7,9 juta ton bijih,” papar Suseno.