Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.235 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (27/8/2019).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.235 per dolar AS, menguat 26 poin atau 0,18 persen dari posisi Rp14.261 pada Senin (26/8).
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat tipis 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.238 per dolar AS pada pukul 10.03 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (26/8), rupiah berakhir melemah 0,20 persen atau 28 poin di level Rp14.243 per dolar AS. Sebelum rebound dari pelemahannya, mata uang Garuda dibuka stagnan di level 14.243.
Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.228-Rp14.243 per dolar AS.
Seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,113 poin atau 0,12 persen ke level 97,968 pada pukul 09.53 WIB.
Baca Juga
Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka terkoreksi tipis 0,037 poin atau 0,04 persen di level 98,044. Pada perdagangan Senin (26/8), indeks mampu ditutup menguat 0,45 persen atau 0,441 poin di posisi 98,081.
Dilansir dari Reuters, penguatan dolar AS didorong tanda-tanda pemulihan hubungan antara pemerintah AS dan China yang dapat meredakan sebagian keresahan investor setelah ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut memanas akhir pekan kemarin.
Presiden AS Donald Trump pada Senin (26/8) mengungkapkan bahwa China telah meminta agar perundingan perdagangan antara kedua negara dimulai kembali.
Permintaan itu disampaikan beberapa jam setelah Wakil Perdana Menteri China Liu He menyerukan kedua belah pihak untuk bersikap tenang di tengah memanasnya tensi perdagangan antara kedua negara akibat rencana pengenaan tarif baru terhadap satu sama lain.
Meski Washington dan Beijing menunjukkan keinginan untuk kembali ke meja perundingan, masih ada keraguan di pasar keuangan mengingat tidak adanya arah yang jelas tentang hubungan kedua negara.
Di sisi lain, risiko yang meningkat terhadap pertumbuhan meningkatkan peluang pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve, yang telah berada di bawah tekanan dari Trump untuk melakukan pemangkasan suku bunga besar-besaran, sekaligus melemahkan daya tarik imbal hasil dolar.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
27 Agustus | 14.235 |
26 Agustus | 14.261 |
23 Agustus | 14.249 |
22 Agustus | 14.234 |
21 Agustus | 14.259 |
Sumber: Bank Indonesia