Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia menyatakan terdapat 15 perusahaan yang sudah antri untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di sisa akhir 2019. Sementara itu, 24 perusahaan telah tercatat di BEI sejak awal 2019 hingga 8 Juli 2019.
Berdasarkan data pipeline Bursa Efek Indonesia per 8 Juli 2019, sejumlah perusahaan tersebut bergerak di sektor tambang, asuransi, industri dasar dan kimia, serta keuangan. Calon emiten juga berasal dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Adapula, setor perdagangan, jasa, dan investasi, serta infrastruktur, utilitas, dan transportasi.
Mayoritas calon emiten menggunakan tahun buku 31 Desember 2018. Hanya 3 perusahaan yang menggunakan tahun buku 31 Maret 2019 dan 1 perusahaan menggunakan tahun buku 28 Februari 2019.
Total dana yang terkumpul dari sejumlah perusahaan itu diperkirakan mencapai Rp867,46 miliar. Empat perusahaan di antaranya bakal listing pada hari ini (9/7/2019).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan, Bursa terus melakukan koordinasi terutama dengan 33 underwriter yang aktif terkait peluang perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.
"Kami cukup banyak mendapatkan data dan cukup optimistis untuk pencapaian ini [IPO]. Ke depan mudah-mudahan akan banyak yang tercatat," katanya di Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/7/2019).
Baca Juga
Nyoman menambahkan, hingga saat ini Bursa belum mendapatkan informasi terkait anak usaha BUMN yang bakal melakukan IPO.
Dari 15 perusahaan yang antri IPO, perkiraan nilai emisi terbesar bakal dikantongi PT Satyamitra Kemas Lestari sebesar Rp130 miliar, diikuti PT Kencana Energi Lestari sebesar 125,70 miliar.
Adapun, empat perusahaan yang bakal listing pada hari ini (9/7/2019) yakni PT DMS Propertindo Tbk., PT Eastparc Hotel Tbk., PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk., dan PT Fuji Finance Indonesia Tbk.