1. Bursa Buka Gembok Bumi Resources Minerals (BRMS)
Bursa Efek Indonesia membuka kembali perdagangan saham milik PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) pada perdagangan Jumat (12/4/2019).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa bursa telah menyelesaikan tinjauan ulang terhadap BRMS dan mendapati perseroan telah mendapatkan penghasilan dari bisnis utamanya.
Baca selengkapnya di sini.
2. Harga Minyak Mentah Turun Tajam, Ini Faktor Penekannya
Harga minyak mentah melorot pada akhir perdagangan Kamis (11/4/2019), seiring dengan meningkatnya pasokan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) dan tumbuhnya kekhawatiran tentang prospek permintaan untuk komoditas ini.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2019 melemah US$1,03 atau 1,6% ke level US$63,58 per barel di New York Mercantile Exchange, penurunan harian terbesarnya sejak 1 Maret.
Baca selengkapnya di sini.
3. Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia Jelang Pilpres 2019
Investor asing membanjiri pasar modal Indonesia dan ramai-ramai memborong saham nasional menjelang perhelatan Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.
Aksi beli bersih (net buy) saham oleh investor asing mengalir deras tujuh hari berturut-turut hingga perdagangan Kamis (11/4/2019), ketika penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mendorong sentimen investor.
Baca selengkapnya di sini.
4. Jelang Pemilu, Investor Lokal Wait and See, Investor Asing Lanjutkan Net Buy
Menjelang Pemilihan Umum pekan depan, investor lokal sejauh ini tampak masih dalam posisi wait and see sementara investor asing terus melanjutkan aksi beli (net buy).
Renny Raharja, Executive Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia menyampaikan, kondisi saat ini memperlihatkan bahwa masih banyak investor lokal yang menunggu adanya sedikit kepastian dari sisi politik sebelum berinvestasi dan mengambil risiko lebih banyak.
Baca selengkapnya di sini.
5. Pemulihan Ekonomi, Pembagian Dividen Tahun Ini Tak Banyak Berubah
Kalangan analis memproyeksikan pembagian dividen pada tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya.
Kepala Riset MNC Edwin Sebayang memproyeksikan, pembagian dividen dari laba 2018 berpotensi tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab, kondisi ekonomi pada 2018 masih mirip dengan 2017, bahkan ada beberapa sektor yang kurang baik.
Baca selengkapnya di sini.