Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham TOBA & OASA di Tengah Reli 'Tertiup' Sentimen Danantara

Saham TOBA & OASA melonjak karena sentimen, meski rugi. Investor disarankan memantau sentimen dan proyek, serta pertimbangkan "sell on strength".
Para pegawai TPS3R Sikarya, Kota Denpasar sedang melakukan pengolahan sampah plastik/Noris
Para pegawai TPS3R Sikarya, Kota Denpasar sedang melakukan pengolahan sampah plastik/Noris
Ringkasan Berita
  • Saham TOBA dan OASA melonjak tajam sejak awal tahun meskipun kedua perusahaan mengalami rugi bersih dan kontraksi pendapatan pada semester I/2025.
  • Kenaikan saham didorong oleh sentimen berita dan ekspektasi investor terhadap prospek jangka panjang, terutama terkait dukungan pendanaan Danantara melalui Patriot Bonds untuk proyek waste to energy.
  • Analis merekomendasikan sell on strength untuk OASA dan TOBA, mengingat kenaikan berbasis sentimen cenderung jangka pendek dan volatil, serta TOBA sudah dalam kondisi overbought.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Saham dua emiten yang punya proyek di sektor waste to energy (WTE), PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dan PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) melonjak tajam sejak awal tahun. Padahal, secara fundamental kedua perusahaan dalam semester I/2025 menorehkan rugi bersih dan kontraksi pendapatan.

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan mengatakan kenaikan saham OASA dan TOBA lebih banyak digerakkan oleh sentimen berita dan ekspektasi investor terhadap prospek jangka panjang. Dia menyebut wacana dukungan pendanaan Danantara melalui Patriot Bonds untuk proyek WTE turut memberi katalis tambahan. 

"Harapan pasar adalah suntikan modal ini bisa memperbaiki kinerja kedua emiten tersebut ke depan, sehingga meski laporan keuangan terakhir menunjukkan pelemahan, faktor fundamental belum menjadi perhatian utama," ujarnya.

Pada penutupan pasar hari ini, Rabu (27/8/2025), OASA ditutup turun 3,91% ke Rp246, meskipun sejak awal tahun telah melonjak 74,47%. Sedangkan, TOBA terkoreksi 2,22% ke Rp1.320, walau secara year to date menguat 231,66%.

"Kenaikan berbasis sentimen seperti ini biasanya bersifat jangka pendek dan volatil. Ketika realisasi proyek atau kinerja tidak sesuai dengan ekspektasi, harga saham berisiko mengalami koreksi cepat," ujar Ekky.

Ekky menyarankan, bagi investor yang sudah masuk mereka penting untuk memonitor keberlangsungan sentimen dan progres eksekusi proyek. Jika muncul tanda-tanda sentimen mulai mereda atau kinerja tidak mendukung, menurutnya realisasi keuntungan menjadi langkah bijak agar tidak terjebak koreksi mendalam.

"Dengan kata lain, reli OASA dan TOBA saat ini lebih tepat dipandang sebagai momentum trading tematik ketimbang investasi fundamental jangka panjang," pungkasnya.

Setali tiga uang, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta merekomendasikan sell on strength bagi OASA dan TOBA.

Khusus untuk TOBA, harganya telah melampaui target harga yang dipatok Mirae Asset, yaitu masing-masing Rp1.075, Rp1.110, dan Rp1.230. Saat ini TOBA dalam tren overbought.

"Bila hari ini limited upside, bisa dipertimbangkan untuk sell on strength, apalagi kalau terjadi koreksi wajar," ujar Nafan.

-----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro