Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham China berakhir variatif pada perdagangan hari ini, Senin (15/1/2018), dengan indeks Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) mematahkan reli penguatan selama 11 hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Penguatan pada emiten perbankan dan real estat diimbangi oleh saham sumber daya dan industri, saat investor melakukan aksi ambil untung pasca penguatan akhir-akhir ini.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechips berakhir naik tipis 0,01% atau 0,24 poin di level 4.225,24, setelah pada perdagangan Jumat (12/1) ditutup menguat 0,46% atau 19,41 poin di posisi 4.225.
Sub indeks sektor finansial pada CSI 300 menguat 1,59%, sektor bahan konsumen turun 0,36%, indeks real estat menguat 2,12%, dan sub indeks kesehatan turun 0,62%.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite hari ini ditutup melemah 0,54% atau 18,45 poin di level 3.410,49, setelah dibuka dengan kenaikan hanya 0,01 poin di level 3.428,95.
Saham dengan kenaikan persentase terbesar pada indeks Shanghai Composite adalah Harbin Air Conditioning Co Ltd (+10,05%), disusul Shandong Lukang Pharmaceutical Co. Ltd. (+10%) dan Tederic Machinery Co. Ltd. (+9,98%).
Baca Juga
Adapun saham dengan penurunan persentase terbesar pada indeks Shanghai adalah Beijing Vantone Real Estate Co. Ltd. (-10,03%), diikuti Hang Xiao Steel Structure Co. Ltd. (-10,03%) dan Avic Shenyang Aircraft Co. Ltd. (-9,99%).
Sepanjang tahun ini, indeks SSEC telah mencatat kenaikan 3,68% dan indeks CSI 300 menguat 4,8%.
Sejalan dengan indeks Shanghai Composite, indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 0,23% atau 73,67 poin di posisi 31.338,87, mematahkan reli selama 14 hari perdagangan berturut-turut sebelumnya, tertekan pelemahan saham properti.