Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Gempa China, Bursa Saham Ikut Goyah

Bursa saham China berfluktuasi menyusul gempa yang menimpa sebagian wilayah tersebut, setelah tertekan sederet sentimen internal dan eksternal.
Erta Darwati,Hafiyyan
Erta Darwati & Hafiyyan - Bisnis.com
Selasa, 23 Januari 2024 | 09:27
Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan ticker elektronik yang menampilkan angka harga saham di luar kompleks Exchange Square di Hong Kong./ Justin Chin - Bloomberg
Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan ticker elektronik yang menampilkan angka harga saham di luar kompleks Exchange Square di Hong Kong./ Justin Chin - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham China berfluktuasi menyusul gempa yang menimpa sebagian wilayah tersebut, setelah tertekan sederet sentimen internal dan eksternal. Gempa bahkan terasa hingga India.  

Pada Selasa (23/1/2024) pagi ini pukul 09.10 WIB, Hang Seng Index Hongkong naik 0,50% atau 75,52 poin ke 15.036,70, sedangkan CSI 300 Index Shanghai turun 0,66% atau 21,34 poin ke 3.197,56.

Mengutip Bloomberg, kemerosotan saham-saham China yang terdaftar di Hong Kong semakin intensif pada awal pekan. Hal ini mendorong diskon terhadap saham-saham Negeri Tirai Bambu ke level terdalam dalam 15 tahun terakhir.

Kemarin, Indeks Hang Seng China Enterprises turun 2,4%, mendekati level yang terakhir terlihat hampir dua dekade lalu, sementara indeks acuan CSI 300 dalam negeri berakhir 1,6% lebih rendah.

Gempa China

Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) menyatakan bahwa gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang China di dekat perbatasan Kyrgyzstan dan Kazakhstan. 

Pusat gempa bumi terletak 121 kilometer dari Prefektur Aksu dan 270 kilometer Tenggara Almaty. Sejauh ini tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan akibat gempa tersebut.

Media setempat, Xinhua, melaporkan bahwa pemerintah China telah mengirimkan tim untuk mencapai pusat gempa, sementara sekitar 800 orang bersiaga untuk misi bantuan bencana besar. 

Melansir CNA, gempa bumi tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat (Senin pukul 18.00 GMT) pada kedalaman 13 km di wilayah Xinjiang, China. 

Menurut laporan terbaru, dua rumah pemukiman dan kandang ternak ambruk di daerah dekat pusat gempa, di pedesaan Kabupaten Wushi, sementara listrik padam untuk sementara waktu.

Saluran TV lokal di Ibu Kota India, New Delhi, melaporkan gempa kuat terjadi di kota tersebut, yang berjarak sekitar 1.400 km.

Dampak Global

Sebelumnya pasar saham China tertekan faktor kinerja menyusul perlambatan ekonomi global. China juga merupakan negara dengan ekonomi kedua terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat.

"Pelemahan yang berkepanjangan juga terjadi setelah pemberi pinjaman komersial China mempertahankan suku bunga pinjaman acuan mereka tidak berubah, sebuah langkah yang mengikuti keputusan bank sentral baru-baru ini untuk mempertahankan biaya pinjaman namun mungkin mengecewakan investor yang mengharapkan stimulus yang lebih agresif," seperti dikutip dari Bloomberg.

Redmond Wong, ahli strategi pasar di Saxo Capital Markets HK, menyampaikan cukup banyak investor saham Hong Kong telah melakukan realokasi dari Hong Kong ke Jepang dan pasar Asia lainnya dalam alokasi mereka di Asia.

“Beberapa investor institusi di daratan China mungkin memiliki lebih banyak batasan mengenai seberapa banyak mereka dapat mengeluarkan dana dan mereka juga cenderung memiliki bias dalam negeri,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati & Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper