Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Performa Wall Street dan Dolar Angkat Pasar Asia Pagi Ini

Pergerakan sejumlah indeks saham di Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (4/1/2018), dengan pasar Jepang yang langsung membukukan kenaikan solid di hari pertamanya pasca libur Tahun Baru.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham di Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (4/1/2018), dengan pasar Jepang yang langsung membukukan kenaikan solid di hari pertamanya pasca libur Tahun Baru.

Indeks Topix Jepang menanjak 1,5% pada pukul 9.06 pagi waktu Tokyo (pukul 07.06 pagi WIB), sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average menanjak 1,8%. Pada saat yang sama, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,4% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%.

Dilansir Bloomberg, pergerakan indeks saham mulai dari Tokyo hingga Sydney menguat setelah tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berhasil mempertajam rekornya pada akhir perdagangan Rabu (3/1).

Indeks S&P 500 berakhir menguat 0,64% atau 17,25 poin di 2.713,06, indeks Nasdaq Composite menanjak 0,84% atau 58,63 poin di level 7.065,53, dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,4% atau 98,67 poin di level 24.922,68.

Bursa saham AS menambahkan kenaikannya ditopang hasil risalah rapat dari pertemuan kebijakan The Federal Reserve pada Desember yang menunjukkan bahwa bank sentral AS tersebut cenderung akan bertahan dengan laju penaikan suku bunga secara bertahap tahun ini.

Imbal hasil obligasi AS bertenor jangka panjang pun menunjukkan sedikit reaksi, seperti yang diperlihatkan pada 2017 terhadap prospek pengetatan kebijakan oleh The Fed.

Sementara itu, dolar AS menguat untuk pertama kalinya dalam enam sesi perdagangan dan harga minyak mentah West Texas Intermediate mendekati US$62 per barel untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

Pasar selanjutnya menantikan rilis data industri jasa di beberapa negara Asia hari ini, sehari menjelang rilis laporan pekerjaan bulanan di AS yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa tingkat pengangguran bertahan di 4,1% pada bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper