Bisnis.com, JAKARTA – PT Amman Mineral Tbk. (AMMN) mencatatkan penjualan bersih US$602 juta pada kuartal I/2024. Jumlah itu naik 1% dari posisi tahun lalu US$597 juta pada kuartal I/2023.
Adapun pendapatan itu setara dengan Rp9,79 triliun bila menggunakan kurs Rp16.269. Manajemen AMMN menyebutkan kenaikan tipis itu didorong oleh peningkatan volume penjualan emas sebesar 15% dan tembaga sebesar 5%.
Peningkatan ini juga didukung kenaikan harga emas sebesar 9%, yang mendukung kinerja AMMAN pada kuartal I/2024 sehingga kontribusi penjualan emas mencapai 48% dibandingkan 39% pada kuartal I/2023.
Namun, sejumlah kenaikan tersebut diimbangi oleh penurunan harga tembaga sebesar 19%. Selain itu, ada penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada bulan Januari 2024 karena AMMN perlu merevisi izin ekspor untuk menyesuaikan bea ekspor agar tetap di 10%.
Presiden Direktur AMMAN Alexander Ramlie mengatakan perseroan memulai 2024 dengan hasil produksi yang baik karena tingginya kadar bijih dari Fase 7. Produksi konsentrat pada kuartal I/2024 naik sebesar 28% YoY, dengan produksi tembaga dan emas masing masing meningkat sebesar 21% dan 34%.
“Saat ini kami sedang menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi. yang diperkirakan akan habis pada akhir 2024. Pasca Fase 7, kami akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8. Sementara itu, proyek ekspansi berjalan sesuai rencana. Proyek smelter melampaui target yang ditetapkan pada bulan Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Mei 2024,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (30/1/2024).
Baca Juga
Selain itu, dia menegaskan panduan kinerja AMMAN 2024 tidak berubah, dan merekaberkomitmen untuk mengoptimalkan produksi meskipun ada potensi larangan ekspor mulai Juni 2024. “AMMAN akan tetap fokus mencapai tujuan strategis, yang mencakup peningkatan efisiensi operasi penambangan dan memastikan proyek ekspansi selesai tepat waktu," imbuhnya.
Direktur Keuangan AMMAN Arief Sidarto menambahkan hasil produksi yang baik pada kuartal I/2024, belum dapat dioptimalkan karena penjualan bersih hanya naik sebesar 1%.
“Hal ini karena penurunan harga tembaga sebesar 19%, yang diimbangi oleh peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing sebesar 15% dan 5%, serta peningkatan harga emas sebesar 9%,” jelasnya.
Selain itu, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada Januari 2024 karena perseroan perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap 10%. “Selama kuartal pertama tahun 2024, AMMAN menunjukkan ketahanan finansial di tengah beberapa tantangan dan berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan pengendalian biaya yang ketat," pungkasnya.