Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Lepas Tokopedia, Rugi GOTO Susut ke Rp862 Miliar Kuartal I 2024

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat membukukan penurunan rugi bersih menjadi Rp862 miliar pada kuartal I/2024.
Potret pergerakan saham GOTO pada Selasa (13/12/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian
Potret pergerakan saham GOTO pada Selasa (13/12/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat membukukan penurunan rugi bersih menjadi Rp862 miliar pada kuartal I/2024.

Rugi ini turun menjadi Rp937 miliar, atau turun 78% dibandingkan dengan posisi rugi kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp3,86 triliun.

Penurunan rugi bersih GOTO salah satunya disebabkan oleh penghematan beban operasional hingga 32% menjadi Rp5,02 triliun, dari sebelumnya Rp7,37 triliun.

Sementara itu, rugi operasional GOTO tercatat sebesar Rp942 miliar atau 77% lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,04 triliun.

Adapun pendapatan bersih secara aktual GOTO pun tercatat naik mencapai Rp4,07 triliun pada kuartal I/2024, meningkat 22% dibandingkan dengan kuartal I/2023 sebesar Rp3,33 triliun.

Pendapatan bersih aktual GOTO ini didorong oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp3,3 triliun di kuartal I/2024, financial technology Rp666 miliar di tiga bulan pertama 2024, dan e-commerce service fee Rp109,6 miliar pada periode Februari-Maret 2024.

Adapun hingga akhir kuartal I/2023 GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan naik 91% menjadi -Rp139 miliar, dari sebelumnya -Rp1,59 triliun.

Sementara itu, margin kontribusi GOTO meningkat 124% menjadi sebesar Rp1,42 triliun di kuartal I/2024, dari sebelumnya Rp636 miliar di kuartal I/2023.

Sebelumnya, Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu menambahkan bahwa masa depan GOTO bergantung pada penjualan bisnis e-commerce-nya ke TikTok, yang akan sangat mengurangi tekanan pada labanya.

"Penjualan semacam itu akan berarti GoTo dapat mengalihkan sumber daya ke bisnis yang lebih menguntungkan seperti layanan on-demand-nya, segmen yang pertama kali mencapai titik impas, serta fintech," tulis Nathan dalam risetnya.

Sementara itu, penjualan Tokopedia ke TikTok menurut Nathan meskipun berpotensi mengorbankan sebagian besar peluangnya dalam layanan digital, mungkin akan memberikan GOTO banyak pendapatan pasif.

------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper