Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang tembaga, emas, dan perak, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mengumumkan rencana rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2023.
Dalam pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia Selasa (30/4/2024), Manajemen Amman Mineral memberitahukan kepada para pemegang saham AMMN bahwa penyelenggaraan RUPST akan berlangsung pada 6 Juni 2024 pukul 13:00 WIB hingga 15:00 WIB.
“Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dan memberikan suara dalam RUPST adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 14 Mei 2024 dan/atau pemilik saham Perseroan yang tercatat pada subrekening efek KSEI pada penutupan perdagangan saham di BEI pada tanggal 14 Mei 2024,” tulis Manajemen Amman Mineral.
Adapun, Amman Mineral akan menyelenggarakan RUPST secara fisik dan elektronik dengan sistem yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Terkait dengan pembagian dividen, Manajemen Amman Mineral Internasional sebelumnya memaparkan pendapatan perusahaan akan diprioritaskan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dibandingkan dengan pembagian dividen tahun buku 2023.
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMN Kartika Octaviana mengatakan dengan mengutamakan capex maka diharapkan perusahaan dapat bertumbuh dan menaikkan nilai dalam jangka panjang.
Baca Juga
“Kami butuh capex untuk proyek pengembangan yang masif sekali, jadi kita akan fokuskan [di situ]. Kita bilang dari awal ke investor bahwa untuk dividen kita akan lihat dinamika pasar seperti apa, tapi akan ada banyak prioritas terutama untuk capex,” jelas Kartika di Jakarta, Senin (1/4/2024).
Lebih jelas, Kartika menyebutkan pihaknya akan tetap mempertimbangkan dinamika seperti terdapat cash flow yang masuk sebelum memutuskan deviden dengan tetap prioritas utama pendanaan capex.
“Kenapa capex besar karena kita bangun smelter, dan smelter tidak bisa dibangun sendiri melainkan harus ada power plantnya karena ga bisa mengandalkan PLN,” jelas dia.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, AMNN menganggarkan belanja modal atau capex sebesar US$2 miliar atau setara Rp31,78 triliun sepanjang 2024 (kurs jisdor Rp15.853). AMMN menambahkan dua komponen baru untuk belanja modal yaitu infrastruktur pendukung dan desain ulang ekspansi pabrik konsentrator.
Desain ulang ekspansi pabrik konsentrator ini disebabkan oleh pengetatan standar desain yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.
Secara lebih rinci, capex tersebut akan digunakan untuk smelter & PMR dengan belanja modal sebesar US$415 miliar, PLTGU, LNG, dan fasilitas T&D sebesar US$438 juta, ekspansi pabrik konsentrator sebesar US$530 juta, infrastruktur pendukung sebesar US$205 juta, desain ulang ekspansi pabrik konsentrator sebesar US$114 juta dan sustaining capex sebesar US$303 juta.
Sementara itu total belanja modal AMMN sepanjang 2023 adalah sebesar US$1,52 miliar. Capex tersebut naik 118% dibandingkan 2022.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.