Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kongsi Grup Agung Sedayu milik Aguan dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menorehkan kinerja lesu sepanjang kuartal I/2024 dengan mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan.
Mengacu laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih PANI tergerus 31,85% secara year-on-year YoY menjadi Rp122,37 miliar, dibandingkan kuartal I/2023 sebesar Rp179,59 miliar.
Turunnya laba bersih juga diakibatkan pendapatan PANI yang merosot 27,01% YoY menjadi Rp640,35 miliar, dibandingkan periode tiga bulan pertama 2023 sebesar Rp877,43 miliar.
Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma alias Aguan mengatakan perseroan berupaya melakukan inovasi dan meluncurkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar yang akan ditranslasikan menjadi target marketing sales.
"PANI akan memegang komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan strategi usaha yang telah dirancang sedemikian rupa untuk sampai ke tujuan jangka menengah dan jangka panjang, paling tidak 5 tahun dari sekarang," ujar Aguan dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/4/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai lanjutan dari aksi korporasi pada 2022, PANI telah merampungkan proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) kedua, sehingga PANI memiliki lahan sebesar +1.608 hektare yang terletak di PIK 2 dan terus mengusahakan target pra-penjualan tahun 2024 bisa tercapai 100%.
Baca Juga
"Saya berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan yang berkelanjutan di setiap periode dan saya sangat optimis dengan prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum," pungkasnya.
Seiring turunnya pendapatan, beban pokok PANI juga ikut terpangkas 34,06% menjadi Rp269,15 miliar, dibandingkan kuartal I/2023 sebesar Rp408,19 miliar.
Alhasil, laba bruto perseroan menyusut 20,89% YoY menjadi Rp371,19 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp469,23 miliar.
Meski kinerja PANI mencatatkan penurunan, namun kas dan setara kas pada akhir periode PANI justru melesat 265% menjadi Rp1,80 triliun pada kuartal I/2024, dari posisi Rp494,81 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan neraca, total aset PANI naik menjadi Rp34,93 triliun per 31 Maret 2024, dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp33,71 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp15,57 triliun, dari posisi akhir 2023 sebesar Rp14,62 triliun. Sementara itu, ekuitas PANI naik tipis menjadi Rp19,35 triliun, dari posisi Desember 2023 sebesar Rp19,08 triliun.