Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 9 NOVEMBER: Pasar Khawatir Trump Menang, IHSG Anjlok 2,06% di Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (9/11/2016).
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta. /Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta. /Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (9/11/2016).

IHSG ditutup melemah 112,48 poin atau -2,06% ke level 5.358,20 di akhir sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 5.358,09-5.491,70.

Indeks bertengger di zona merah setelah di awal pembukaan menguat sebesar 7,35 poin ke 5.478,03.

Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 53 saham menguat, 233 saham melemah dan 252 saham stagnan. Adapun, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) menjadi penekan utama pelemahan IHSG hari ini, yakni -3,04%

Adapun, dari 9 sektor, seluruhnya mengalami pelemahan. Sektor tambang memimpin pelemahan dengan melemah -2,80%, disusul oleh sektor infrastruktur yang turun -2,26%.

Seluruh bursa saham regional memerah. Indeks SE Thailand turun 1,14%, FTSE Malaysia -0,93%, FTSE Strait Times -1,67% dan indeks Topox anjlok hingga -4,93%. Begitu juga indeks Hang Seng Hong Kong yang -3,93% dan Nikkei225 yang turun 5,40%.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pelemahan IHSG sejak pagi tadi sebabkan oleh kekhawatiran pasar, termasuk pasar regional terhadap hasil pemilu Presiden Amerika Serikat. Berdasarkan polling sementara, Trump terlihat unggul dibandingkan dengan Hillary.

“Pasar itu berharap Hillary yang menang, termasuk di Asia. Pasar Asia khawatir karena Trump itu kan ingin menetralisir minoritas, Asia itu termasuk minoritas,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (9/11/2016).

Dia menilai, kekhawatiran pasar terlihat dari aksi jual yang dilakukan investor asing di pasar reguler yang mencapai Rp200 miliar hingga siang ini. Padahal, saat pertama dibuka, investor asing sempat melakukan aksi beli senilai Rp80 miliar.

“Namun tiba-tiba pada lari, asing melepas. Pasar khawatir Trump menang karena dampaknya memang tidak bagus. Pasar Asia bergerak turun,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper