Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang negara-negara di Asia Pasifik cenderung menguat pada perdagangan Kamis (18/2/2016). Data Bloomberg menunjukkan sebelas mata uang mencatatkan rapor hijau, sedangkan dua lainnya mendapatkan nilai merah.
Ringgit Malaysia memimpin kenaikan setelah terkerek 1,22% menjadi 4,1715 ringgit per dolar AS. Selanjutnya, dolar Taiwan menghijau 0,46% menuju 33,227 per dolar AS. Adapun rupiah ditutup terapresiasi 4 poin atau 0,03% ke Rp13.503 per dolar AS.
Menguatnya mata uang Garuda dipercaya berasal dari sentimen positif penurunan suku bunga. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis (18/2/2016) menetapkan suku bunga acuan berada di level 7% atau turun 25 basis poin.
Penurunan ini berlanjut setelah pada RDG Januari 2016, suku bunga acuan dipangkas menjadi 7,25% setelah bertahan selama 11 bulan pada level 7,5%. Berdasarkan survei Bloomberg, 17 dari 28 ekonom sudah memprediksi langkah yang akan ditempuh BI.
Sementara itu, mata uang yang stagnan ialah dolar New Zealand di posisi 0,6633 per dolar AS, sedangkan won Korea melemah tipis 0,02% ke level 1.227 per dolar AS.