Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH: Terus Melemah, Menkeu Anggap Masih Sesuai Fundamental

Pemerintah memandang tak perlu upaya berlebihan untuk mengerem perlemahan rupiah, selain memperbaiki struktur perekonomian domestik secara bertahap.
Dolar AS/Bisnis
Dolar AS/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memandang tak perlu upaya berlebihan untuk mengerem perlemahan rupiah, selain memperbaiki struktur perekonomian domestik secara bertahap.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengemukakan depresiasi rupiah harus diterima sebagai konsekuensi penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang global.

"Ya bukan dibiarkan melemah. Rupiah kita harus mencerminkan fundamental. Fundamentalnya ya memang dolarnya menguat," katanya, Jumat (12/12/2014).

Kurs rupiah yang terus melemah membuat pemerintah menyiapkan berbagai skenario. Termasuk kemungkinan berdampak pada defisit anggaran.



Pemerintah, lanjutnya, terus berusaha mengendalikan defisit transaksi berjalan meskipun perbaikan mungkin baru terlihat signifikan pada 2015.

Sekalipun terjadi penarikan modal keluar (capital outflow) dari pasar obligasi pemerintah pekan ini, Bambang mengaku tidak terlalu cemas karena investor masih melihat perekonomian Indonesia ke depan cukup prospektif.

"Orang kan tidak semata-mata hanya melihat rupiah hari ini berapa, tetapi dia sebetulnya membeli prospek," ujarnya.

Menkeu melihat depresiasi rupiah berkaitan dengan tren penurunan harga minyak dunia.

Harga minyak yang tidak lagi menarik membuat investor di bursa berjangka memburu dolar Amerika Serikat sebagai salah satu safe haven. Akibatnya, greenback menguat atas hampir seluruh mata uang global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper