BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan yang bergerak di industri kertas dan perdagangan kertas, PT Fajar Surya Wisesa Tbk, berencana untuk melakukan private placement, selain penawaran umum terbatas (PUT) I.
Manajemen perusahaan yang dipimpin oleh Winarko Sulistyo itu mengatakan aksi korporasi itu dilakukan sebagai alternatif meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Sebelumnya, perseroan telah mengumumkan rencana PUT I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada Juli 2013.
Dalam prospektus tersebut juga dijelaskan bahwa pemegang saham Fajar Surya Wisesa, yakni PT Intercipta Sempana pemilik 52,17% saham perseroan, PT Intrata Usaha Mandiri pemilik 17,75% saham, dan PT Garama Dhanajaya pemilik 5,82% saham Fajar Surya Wisesa akan mengalihkan HMETD ke investor institusi melalui mekanisme private placement.
“Rencana penjualan kepada para investor institusi melalui mekanisme private placement sesuai dengan ketentuan Regulation Sberdasarkan United States Securities Act tahun 1933, berikut perubahannya atas sebagian saham yang saat ini dimiliki pemegang saham penjual dalam perseroan yakni 15% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor penuh, serta rencana pemegang saham penjual, tidak termasuk Hartono Herjanto, untuk mengalihkan HMETD sesuai dengan porsi kepemlikan sahamnya masing-masing yang akan diterbitkam perseroan dalam PUT,” paparnya dalam prospektus yang diterbitkan pada Kamis (16/5/2013).
Manajemen juga menyebutkan dengan adanya aksi korporasi itu, kepemilikan saham publik meningkat menjadi 40% dari posisi saat ini 24,26%.
“Manfaat lainnya, tarif pajak penghasilan kami juga bisa lebih rendah menjadi 25% dari 20%, serta dengan adanya profil atau klasifikasi investor yang lebih beragam, kami dapat lebih mudah memeroleh pendanaan untuk keperluan operasional atau pembayaran utang melalui mekanisme pasar modal domestik maupun internasional,” jelasnya.