Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kertas milik mendiang taipan RI Winarko Sulistyo, PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) atau FajarPaper mencatatkan rugi bersih Rp625,86 miliar sepanjang 2023. Raihan tersebut berbanding terbalik dibandingkan tahun sebelumnya yang membukukan laba bersih Rp119,92 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Kamis (15/2/2024), FASW tercatat mengakumulasi penjualan sebesar Rp7,72 triliun pe 31 Desember 2023 atau turun 29,08% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,89 triliun.
Perseroan hanya memiliki satu segmen usaha yaitu kertas kemasan, dengan rincian penjualan domestik yang berkontribusi Rp5,56 triliun dan ekspor ke negara Asia lainnya sebesar Rp2,16 triliun.
Sejalan dengan turunnya penjualan tersebut, beban pokok penjualan FASW juga ikut turun 22,26% menjadi Rp7,69 triliun pada 2023, dibandingkan Rp9,89 triliun pada 2022.
Meski begitu, laba bruto Fajar Surya Wisesa tercatat turun 97,19% menjadi Rp27,90 miliar dari sebelumnya Rp991,96 miliar pada 2022.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisienkan, FASW mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp625,86 miliar pada 2023 dari sebelumnya membukukan laba bersih Rp119,92 miliar pada 2022.
Baca Juga
Adapun hingga 31 Desember 2023 perseroan mencatatkan jumlah aset senilai Rp12,54 triliun, turun dibandingkan dengan periode 31 Desember 2022 sebesar Rp12,87 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan juga tercatat meningkat menjadi Rp8,18 triliun di akhir Desember 2023, dari Rp7,86 triliun di akhir tahun 2022. Sementara jumlah ekuitas perseroan tercatat turun menjadi Rp4,36 triliun di 31 Desember 2023, dari Rp5,01 triliun di Desember 2022.
Dilantai bursa, saham FASW terpantau stagnan di level harga Rp5.800 per saham hingga penutupan perdagangan sesi I, Kamis (15/2/2024). Kapitalisasi pasar FASW tercatat sebesar Rp14,37 triliun. Adapun, dalam 3 bulan terakhir saham Fajar Surya Wisesa telah terkoreksi 0,43%.