Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Penghargaan BIA 2025 Kategori Produksi Batu Bara, Intip Strategi Alamtri Minerals (ADMR) Tahun Ini

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) memenangkan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 untuk kategori Produksi Batu Bara Terbaik.
Presiden Direktur PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) Iwan Dewono Budiyuwono menerima penghargaan Bisnis Indonesia Awards 2025 ketegori Produksi Batu Bara./Bisnis
Presiden Direktur PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) Iwan Dewono Budiyuwono menerima penghargaan Bisnis Indonesia Awards 2025 ketegori Produksi Batu Bara./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) memenangkan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 untuk kategori Produksi Batu Bara Terbaik. Emiten Grup Alamtri yang terafiliasi dengan taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini telah merancang strategi untuk memacu kinerja pada tahun ini. 

Presiden Direktur PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) Iwan Dewono Budiyuwono menerima penghargaan tersebut dalam BIA 2025 yang digelar Senin (30/6/2025). Iwan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur ADMR dan diangkat menjadi Presiden Direktur dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 2 Juni 2025. 

ADMR menjadi emiten terbaik di kategori produksi baru bara mengungguli PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) hingga PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI).

Dari sisi kinerja, ADMR membukukan pendapatan yang terus meningkat dalam 5 tahun terakhir. Pendapatan ADMR tercatat sebesar US$123,3 juta pada 2020, kemudian meningkat menjadi US$460,17 juta pada 2021, US$908,14 juta pada 2022, US$1,08 miliar pada 2023, dan menyentuh US$1,15 miliar pada 2024. 

Pada saat yang sama, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADMR mencapai US$441,02 juta pada 2023 dan US$436,65 juta pada 2024. Nilai itu jauh lebih tinggi dari capaian laba bersih ADMR pada 2022 sebesar US$332,21 juta dan US$155,11 juta pada 2021. 

Memasuki 2025, ADMR merancang sederet strategi untuk memacu kinerja perseroan. ADMR menargetkan volume penjualan batu bara metalurgi sebanyak 5,6 juta ton hingga 6,1 juta ton pada tahun ini. Nisbah kupas ditargetkan sebesar 3,3 kali. 

Menilik laporan kinerja operasional pada 2024, ADMR tercatat memproduksi batu bara metalurgi sebanyak 6,63 juta ton dengan penjualan mencapai 5,62 juta ton, atau masing-masing naik 30% dan 26% dari realisasi pada 2023.

Pada tahun ini, ADMR mengalokasikan belanja modal US$300 juta—US$325 juta. Target belanja modal ini termasuk investasi ekuitas pada smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).

Ke depan, KAI terus melanjutkan konstruksi smelter aluminiumnya, dengan fokus untuk mencapai COD pada akhir tahun 2025. 

Hingga akhir 2024, konstruksi area sandar untuk bahan baku di jetty telah rampung, sedangkan konstruksi fondasi dan struktur baja untuk fasilitas anode dan elektrolisis sedang berjalan, bersama dengan pemasangan struktur ban konveyor dan gedung kantor di area jetty.

ADMR merupakan anak perusahaan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), grup pertambangan dan energi yang terkemuka di Indonesia dengan rantai pasokan dari hulu ke hilir. 

ADMR dipersiapkan untuk menjadi pusat aset mineral non-batu bara dan bisnis pengolahan mineral, dan batu bara metalurgi Grup AlamTri. Melalui anak perusahaan, ADMR memegang lima area konsesi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) dengan sumber daya dan cadangan batu bara metalurgi yang besar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Batu bara metalurgi ADMR diberi nama "Enviromet", yang disambut dan dikenal baik sebagian besar produsen baja di pasar global.

Melalui anak perusahaannya, yakni PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), ADMR telah memulai konstruksi smelter aluminium di kawasan industri hijau terbesar dunia yang terletak di Kalimantan Utara.

Pada tahap awal, proyek ini diharapkan dapat memproduksi sekitar 500.000 ton aluminium ingot per tahun, dan akan ditingkatkan hingga mencapai 1,5 juta ton per tahun pada skala penuh. Segmen pengolahan mineral merupakan upaya perusahaan untuk berkontribusi sekaligus menangkap peluang ekonomi hijau Indonesia yang gencar dikembangkan pemerintah.

Teranyar, entitas usaha Alamtri Minerals Indonesia mengambil alih 3,67% saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) dari tangan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Transaksi akuisisi tersebut dilakukan ADMR melalui PT Alamtri Indo Aluminium yang seluruh sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan. 

Merujuk Perjanjian Jual Beli Saham, Alamtri Indo Aluminium telah membeli 145.601.100 saham atau 3,676% saham CITA dari Adaro Andalan Indonesia. Nilai transaksi afiliasi itu disepakati sebesar Rp572.792.727.400 atau Rp572,79 miliar pada harga pelaksanaan Rp3.934 per saham. 

“Perseroan berkeyakinan bahwa harga tersebut telah merefleksikan nilai wajar dari harga saham CITA pada waktu pelaksanaan transaksi pada 23 Juni 2025,” jelas manajemen ADMR dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (26/6/2025). 

Manajemen ADMR menyampaikan transaksi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan portofolio investasi perseroan. Perseroan memandang bahwa perluasan porsi penyertaan melalui pembelian saham CITA dari AADI dapat memberikan peningkatan hasil atas investasi perseroan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper