Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alamtri Minerals (ADMR) Jadi Perusahaan Batu Bara Terbaik di BIA 2025

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) memenangkan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 untuk kategori Produksi Batu Bara Terbaik.
Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025/Bisnis
Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Alamtri, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) memenangkan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 untuk kategori Produksi Batu Bara Terbaik.

Emiten afiliasi taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini menjadi emiten terbaik di kategori tersebut, mengungguli PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) hingga PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI).

Menilik laporan kinerjanya, ADMR tercatat memproduksi batu bara metalurgi pada tahun 2024 mencapai 6,63 juta ton, dengan penjualan mencapai 5,62 juta ton, atau masing-masing naik 30% dan 26% dari tahun 2023.

ADMR merupakan anak perusahaan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), grup pertambangan dan energi yang terkemuka di Indonesia dengan rantai pasokan dari hulu ke hilir. 

ADMR dipersiapkan untuk menjadi pusat aset mineral non-batu bara dan bisnis pengolahan mineral, dan batu bara metalurgi Grup AlamTri. Melalui anak perusahaan, ADMR memegang lima area konsesi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) dengan sumber daya dan cadangan batu bara metalurgi yang besar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Batu bara metalurgi ADMR diberi nama "Enviromet", yang disambut dan dikenal baik sebagian besar produsen baja di pasar global.

Melalui anak perusahaannya, yakni PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), ADMR telah memulai konstruksi smelter aluminium di kawasan industri hijau terbesar dunia yang terletak di Kalimantan Utara.

Pada tahap awal, proyek ini diharapkan dapat memproduksi sekitar 500 ribu ton aluminium ingot per tahun, dan akan ditingkatkan hingga mencapai 1,5 juta ton per tahun pada skala penuh. Segmen pengolahan mineral merupakan upaya perusahaan untuk berkontribusi sekaligus menangkap peluang ekonomi hijau Indonesia yang gencar dikembangkan pemerintah.

Sementara itu, melihat laporan keuangannya, ADMR membukukan pendapatan usaha sebesar US$199,9 juta pada tiga bulan pertama 2025. Pendapatan usaha ini turun 27,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$274,5 juta.

Pendapatan ini dikontribusi oleh pendapatan dari pihak berelasi sebesar US$90,6 juta, dan pendapatan penjualan hasil tambang ke pihak ketiga sebesar US$109,2 juta.

Sementara itu, berdasarkan pelanggannya, pelanggan yang memiliki transaksi pendapatan lebih dari 10% dari total pendapatan usaha ADMR adalah pihak berelasi Adaro International Singapore sebesar US$88,6 juta.

Lalu pihak ketiga yaitu PT Risun Wei Shan Indonesia sebesar US$25,9 juta, dan Posco International Corporation senilai US$12,9 juta.

Pada kuartal I/2025, ADMR mencatatkan perubahan pada laba bersih menjadi US$65,4 juta atau setara Rp1,08 triliun (kurs Jisdor Rp16.566 per dolar AS per 27 Maret 2025).

Hingga akhir kuartal I/2025, total aset ADMR tercatat meningkat menjadi US$2,23 miliar, dari sebelumnya sebesar US$2,07 miliar.

Adapun total liabilitas ADMR juga tercatat naik menjadi US$673,4 juta dari sebelumnya sebesar US$571,3 juta secara tahunan atau year on year.

Total ekuitas ADMR juga tercatat naik menjadi US$1,56 miliar pada akhir Maret 2025, dari sebelumnya sebesar US$1,5 miliar pada akhir Desember 2024.

Untuk diketahui, Bisnis Indonesia Awards (BIA) merupakan kegiatan tahunan dari harian Bisnis Indonesia, dimana pelaksanaan BIA 2025 merupakan yang ke-23 semenjak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002.

Bisnis Indonesia Award adalah bentuk penghargaan nyata dari harian Bisnis Indonesia, sebagai navigasi bisnis tepercaya terhadap para pelaku bisnis (emiten dan non-emiten) di Indonesia. Dałam pelaksanaannya, BIA selalu menggunakan tema tertentu yang ditentukan oleh rapat kepanitiaan berdasarkan pertimbangan tren bisnis dan ekonomi yang menjadi fokus perhatian selama periode award berlangsung.

Adapun tema yang telah ditetapkan untuk 2025 yaitu "Resilience Towards Uncertainty". Tema tersebut diterjemahkan sebagai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan secara konsisten, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi dan pasar dengan menunjukkan stabilitas pertumbuhan dan kinerja keuangan yang andal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper