Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas dunia hari ini, Kamis (7/8/2025) terpantau naik setelah para pedagang melihat ketidakpastian yang disebabkan oleh langkah perdagangan terbaru Presiden Donald Trump. Presiden Amerika Serikat itu telah mengancam akan memberlakukan tarif impor 100% pada produk penting seperti chip untuk mewujudkan janji kampanyenya.
Harga emas menguat ke kisaran US$3.380 per ons pada awal perdagangan Asia, menghapus penurunan moderat di sesi sebelumnya.
Dalam kesempatan terpisah, Trump mengatakan akan mengenakan pungutan 100% pada impor semikonduktor untuk memaksa perusahaan mengalihkan produksi kembali ke AS. Ketidakpastian ini dinilai sebagai langkah yang mendukung penguatan aset safe haven seperti emas.
Di tengah penetapan tarif impor final, hubungan dengan mitra dagang utama AS memburuk. Para pemimpin dari Amerika menggandakan tarif barang-barang India menjadi 50% sebagai sanksi pembelian minyak dari Rusia oleh negara itu. Jepang juga mungkin menghadapi bea masuk yang lebih tinggi daripada yang disepakati bulan lalu untuk beberapa produk.
Para pedagang juga mencermati penunjukan gubernur sementara Federal Reserve yang diperkirakan akan lebih sejalan dengan agenda Trump untuk melonggarkan kebijakan moneter. Suku bunga yang lebih rendah menguntungkan emas, yang tidak menghasilkan bunga.
Baca Juga
Reli logam mulia baru-baru ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga. Aksi beli oleh bank sentral dan tren diversifikasi yang meluas dari aset berdenominasi dolar AS juga turut memberikan dukungan. Harga emas telah naik hampir 30% tahun ini, meskipun sebagian besar kenaikannya terjadi dalam empat bulan pertama, karena ketegangan geopolitik dan perdagangan mengguncang pasar.
Harga emas di pasar spot naik telah naik 0,23% ke level 3.377,2 per troy pada pukul 10.17 WIB di Bursa Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil. Perak dan paladium menguat, sementara platinum melemah.