Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini (25/7) Koreksi Jelang Rilis Suku Bunga The Fed

Harga emas turun jelang rilis suku bunga The Fed, dipengaruhi optimisme kesepakatan dagang AS-UE dan Jepang. Emas di pasar spot turun 0,5% ke US$3.370,69.
Karyawati memperlihatkan emas batangan di Jakarta./ Bisnis - Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan emas batangan di Jakarta./ Bisnis - Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Harga emas dunia melemah menjelang rilis suku bunga The Fed dan meredanya ketegangan dagang global, dengan harga emas spot turun 0,5% ke US$3.370,69 per troy ounce.
  • Optimisme pasar terhadap kesepakatan dagang AS dengan Jepang dan Uni Eropa serta penguatan pasar saham menekan harga emas lebih lanjut.
  • Intervensi terhadap independensi The Fed oleh Presiden Trump dapat menjadi katalis positif bagi emas dalam jangka menengah hingga panjang, meskipun suku bunga diperkirakan tetap pada pertemuan mendatang.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas dunia melemah untuk hari kedua jelang rilis suku bunga acuan The Fed awal pekan depan. Pelemahan harga emas juga disebabkan meredanya ketegangan dagang global yang membuat peran emas sebagai safe haven melonggar.

Melansir Reuters pada Jumat (25/7/2025), harga emas di pasar spot turun 0,5% ke level US$3.370,69 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS melemah 0,7% ke US$3.373,50 per troy ounce.

Sementara itu pada perdagangan pagi ini (25/7/2025) di pasar spot pada pukul 5.43 WIB, harga emas diperdagangkan turun US$1,88 ke level US$3.366,8 per troy ounce. 

Aakash Doshi, analis State Street Investment Management menuturkan pasar keuangan saat ini lebih optimistis terhadap kesepakatan dagang. Terutama dengan Jepang dan kini kemungkinan dengan Uni Eropa. Dia menambahkan, penguatan pasar saham dan rendahnya volatilitas turut menekan potensi penguatan harga emas.

AS dan Uni Eropa dikabarkan telah mencapai kemajuan dalam pembahasan kesepakatan dagang yang mencakup tarif dasar 15% atas barang-barang dari UE, dengan peluang pengecualian tertentu. Langkah ini menyusul pengumuman kesepakatan terpisah antara AS dan Jepang

Sementara itu jelang rapat FOMC The Fed pada awal pekan depan, Presiden AS Donald Trump mengunjungi kantor pusat Federal Reserve. Kedatangan kepala negara AS itu meningkatkan tensi dan ketidakpastian arah kebijakan moneter. Trump sebelumnya berulang kali mengkritik Gubernur The Fed Jerome Powell karena dinilai tidak cukup agresif dalam menurunkan suku bunga.

“Setiap potensi intervensi terhadap independensi The Fed justru bisa menjadi katalis positif bagi emas dalam jangka menengah hingga panjang,” jelas Doshi.

The Fed sendiri akan bersidang pada 29-30 Juli 2025 untuk menentukan suku bunga acuan. Di tengah desakan Trump, para pelaku pasar cenderung melihat bank sentral AS itu akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan itu. Namun, pelaku pasar masih melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September, tercermin dari harga kontrak berjangka.

Sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi, emas juga cenderung berkinerja positif di lingkungan suku bunga rendah.

Dari sisi data ekonomi, klaim pengangguran mingguan di AS secara tak terduga turun pada pekan lalu, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang tetap solid meskipun laju perekrutan pekerja melambat dan menyulitkan pencari kerja.

Adapun harga logam mulia lainnya turut melemah. Harga perak spot turun 0,7% ke US$39,02 per troy ounce, paladium merosot 3,5% ke US$1.234, dan platinum melemah 0,5% ke US$1.405,15

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro