Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan rupiah dan penurunan imbal hasil treasury AS menjadi sentimen tersendiri bagi pasar obligasi dalam negeri. Meskipun begitu, analis menilai prospek pasar obligasi masih positif di tengah berbagai tantangan global.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan pasar obligasi domestik masih prospektif ditopang penurunan imbal hasil di sebagian besar obligasi pemerintah.
Hal itu mencerminkan kepercayaan investor terhadap instrumen domestik. Pada Obligasi FR misalnya, terdapat penurunan imbal hasil hampir di seluruh kurva.
“Prospek pasar tetap optimistis dengan hati-hati, dengan investor fokus pada obligasi domestik, sambil memperhatikan perkembangan global dan fluktuasi mata uang,” kata Tim Analis Samuel Sekuritas dalam risetnya, Selasa (22/7/2025).
Adapun, yield FR0104 turun 3,2 bps menjadi 6,05%, FR0103 turun 1,4 bps menjadi 6,50%, FR0106 turun 2,6 bps menjadi 6,92%, dan FR0107 turun 2,7 bps menjadi 6,97%.
Meskipun begitu, Samuel Sekuritas tidak dapat menampik bahwa pelemahan rupiah dan penurunan imbal hasil treasury AS mampu menjadi sentimen tersendiri bagi pasar obligasi domestik.
Adapun pada perdagangan Senin (21/7/2025), Indonesia Composite Bond Index (ICBI) meningkat 10 bps ke 6,48. Sejalan dengan itu, likuiditas pasar obligasi juga menurun, dengan volume transaksi mencatatkan koreksi sebesar 19,40% menjadi Rp34,66 triliun dari Rp43,00 triliun pada perdagangan 20 Juli 2025.
Meskipun begitu, frekuensi perdagangan justru meningkat 28,36% mencapai 4.562 transaksi, yang menunjukkan adanya partisipasi yang lebih aktif dengan ukuran transaksi yang lebih kecil.