Bisnis.com, JAKARTA — PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) telah resmi listing perdana pada hari ini, Selasa (8/7/2025). Harga saham PSAT pun melesat pada saat pembukaan perdagangan perdananya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), PSAT mencatatkan peningkatan harga saham 25% atau 226 poin pada saat pembukaan ke level Rp1.125 per lembar. PSAT pun mencatatkan auto rejection atas (ARA) pada saat pembukaan.
PSAT ditransaksikan sebanyak Rp250 juta pada pembukaan perdagangan, 223.400 lembar saham, serta 442 kali.
Pancaran Samudera Transport telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa pada hari ini dengan harga penawaran sebesar Rp900 per saham.
Perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut domestik untuk barang khusus dan umum ini melepas 222,35 juta saham atau persisnya 222.353.000 lembar saham, setara 2.223.530 lot. Dengan demikian, perseroan berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp200,1 miliar.
Sebagian besar dana hasil IPO, yakni Rp175 miliar, akan digunakan oleh anak usaha PSAT, yakni PT Pancaran Karya Shipping (PKS), untuk pembelian dua unit kapal bulk carrier guna memperkuat armada perseroan dalam mendukung proyek-proyek strategis perusahaan. Sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja untuk mendukung operasional kapal.
Baca Juga
Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Pancaran Samudera Transport mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 34,50 kali.
Total pesanan saham PSAT mencapai 7,67 miliar saham atau tepatnya 7.670.107.300 lembar saham, dari rencana 222,35 juta saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Pada aksi korporasi ini, PSAT menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Direktur Utama PSAT, Susanto menjelaskan bahwa melalui pencatatan perdana saham ini, perseroan optimistis dapat memperluas ekspansi bisnisnya, khususnya dalam sektor
pengangkutan batubara dan barang lainnya, serta memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri pelayaran nasional.
Dia menjelaskan bahwa saat ini perseroan masih fokus pada jasa pengangkutan komoditas batu bara. Namun, menurutnya, terdapat berbagai peluang untuk memperluas jangkauan pasar dengan mulai melayani pengangkutan komoditas lainnya.
"Komoditas seperti pasir silika, kayu log, hingga bauksit itu menjadi peluang bagi kami ke depan,” kata Susanto.
Di sisi lain PSAT menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15% usai menyelesaikan IPO. Direktur Pancaran Samudera Transport Wendi Arifin mengatakan PSAT berharap dapat mencetak pertumbuhan pada 2025 ini.
“Target pertumbuhan [pendapatan] kami 10% sampai 15%. Karena kami tidak bisa terlalu agresif di kondisi saat ini,” ucap Wendi, pada paparan publik PSAT pada beberapa waktu lalu (24/6/2025) di Jakarta.
Wendi menuturkan, tantangan utama yang dihadapi PSAT saat ini adalah volatilitas harga batu bara. Menurutnya, batu bara memiliki sifat cyclical atau dipengaruhi siklus.
“Saat harga batu bara baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Tetapi kalau tertekan ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan,” tutur Wendi.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.