Bisnis.com, JAKARTA — Deretan emiten yang baru melantai di Bursa seperti PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) dan PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat adanya peningkatan harga saham yang diluar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Dalam pengumumannya, sebagai bentuk perlindungan investor, BEI menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham CDIA, MERI, dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) di luar kebiasaan atau UMA.
Namun, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham tersebut, Bursa pun mencermati perkembangan pola transaksi," tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional BEI Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. dalam pengumumannya pada Rabu (16/7/2025).
BEI pun menginformasikan bahwa para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja perusahaan tercatat serta keterbukaan informasinya.
Kemudian, investor diharapkan mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca Juga
Selain itu, mmpertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Seiring dengan penetapan status UMA oleh BEI, harga saham-saham emiten anyar itu memang telah melonjak. Harga saham CDIA misalnya naik 310,53% sejak melantai di Bursa dengan harga penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) Rp190. Kini, harga saham CDIA berada di level Rp780 per lembar pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (16/7/2025).
Harga saham MERI juga melesat 253,12% sejak melantai di Bursa dengan harga IPO Rp128 per lembar. Kini, harga saham MERI di level Rp452 per lembar.
Selain itu, harga saham COIN naik 374% sejak melantai di Bursa dengan harga IPO di level Rp100. Kini harga saham COIN di level Rp474 per lembar.
Selain ketiga emiten anyar itu, PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) yang baru melantai di Bursa pekan lalu pun mendapatkan status UMA dari BEI pada perdagangan kemarin, 15 Juli 2025.
Sejak melantai di Bursa pada Selasa (8/7/2025) di harga IPO Rp900 per lembar, saham PSAT telah terbang 172,22%. Namun, pada perdagangan hari ini setelah pengumuman UMA, saham PSAT bergerak melemah 7,2% ke level Rp2.450.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.