Bisnis.com, JAKARTA — PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) akan resmi listing perdana dengan melepas 222,35 juta saham atau persisnya 222.353.000 lembar saham, setara 2.223.530 lot pada hari ini, Selasa (8/7/2025).
Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Pancaran Samudera Transport mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 34,50 kali.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Senin (7/7/2025), total pesanan saham PSAT mencapai 7,67 miliar saham atau tepatnya 7.670.107.300 lembar saham, dari rencana 222,35 juta saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Adapun Pancaran Samudera Transport, emiten berkode saham PSAT tersebut telah mematok harga initial public offering (IPO) Rp900 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp200,11 miliar.
Seiring dengan penawaran saham baru, emiten yang bergerak dalam bidang angkutan laut tersebut juga akan mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 555.000 saham, atau sebanyak-banyaknya sebesar 0,249% dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham.
Adapun dana IPO ini sebesar Rp175 miliar akan digunakan Perseroan untuk melakukan penyetoran modal kepada Perusahaan Anak Perseroan, yaitu PT Pancaran Karya Shipping (PKS), dalam bentuk ekuitas, sebanyak-banyaknya 175.000 saham baru yang akan dikeluarkan oleh PKS.
Baca Juga
Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh PKS untuk pembelian dua unit kapal bulk carrier, dengan tujuan untuk memperkuat armada dalam proyek Perseroan.
Rencana pembelian kapal bulk carrier tersebut berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Kapal antara PT Pancaran Maritim Transportindo (PMT) dan PKS. PMT merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan.
Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan yang berupa bahan bakar kapal.
Pada aksi korporasi ini, PSAT menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Di sisi lain PSAT menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15% usai menyelesaikan IPO. Direktur Pancaran Samudera Transport Wendi Arifin mengatakan PSAT berharap dapat mencetak pertumbuhan pada tahu 2025 ini.
“Target pertumbuhan [pendapatan] kami 10% sampai 15%. Karena kami tidak bisa terlalu agresif di kondisi saat ini,” ucap Wendi, pada paparan publik PSAT, di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Wendi menuturkan, tantangan utama yang dihadapi PSAT saat ini adalah volatilitas harga batu bara. Menurutnya, batu bara memiliki sifat cyclical atau dipengaruhi siklus.
“Saat harga batu bara baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Tetapi kalau tertekan ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan,” tutur Wendi.
Sementara itu, Direktur Utama PSAT Susanto menjelaskan saat ini perseroan masih berfokus untuk mengangkut komoditas seperti batu bara. Ke depan, menurutnya terdapat sejumlah peluang untuk memperluas pasar perseroan dari angkutan komoditas lain yang bisa dimanfaatkan perseroan.
“Komoditas seperti pasir silika, kayu log, hingga bauksit itu menjadi peluang bagi kami ke depan,” ucapnya.