Bisnis.com, JAKARTA — Pemegang saham utama PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Tunggal Jaya Investama memborong 650 juta saham IMPC dengan dengan nilai transaksi mencapai Rp169 miliar.
Melansir keterbukaan informasi, pembelian saham IMPC oleh Tunggal Jaya Investama itu dilakukan dalam satu kali transaksi, yakni pada 1 Juli 2025.
“Tujuan dari transaksi untuk investasi,” tulis Corporate Secretary IMPC Lenggana Linggawati, Rabu (2/7/2025).
Secara rinci, Tunggal Jaya Investama memborong 650 juta saham IMPC di harga Rp260 per lembar. Dengan demikian, total dana yang dikucurkan untuk aksi borong tersebut mencapai sekitar Rp169 miliar.
Usai transaksi itu, kepemilikan saham Tunggal Jaya Investama di IMPC naik menjadi 23,92 miliar saham atau setara 44,09% hak suara, dari sebelumnya 23,27 miliar saham atau 42,90%.
Sebagai informasi, PT Tunggal Jaya Investama bersama PT Harimas Tunggal Perkasa merupakan pengendali utama IMPC. Berdasarkan laporan registrasi pemegang efek per 31 Mei 2025, Harimas Tunggal Perkasa tercatat menggenggam 24,48 miliar saham atau setara 45,11% hak suara di IMPC.
Baca Juga
Pada perkembangan lain, PT Impack Pratama Industri Tbk. terus memperluas ekspansi regional. Perseroan mengumumkan perluasan pasar atap Alderon ke Thailand lewat kemitraan strategis dengan SCG Roofing Company Limited (SCGR).
SCGR dikenal sebagai pemimpin industri bahan konstruksi di Asia Tenggara dan merupakan anak usaha The Siam Cement Public Company Limited, salah satu konglomerat besar asal Thailand.
Direktur Utama Impack Pratama Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan kerja sama ini ditujukan untuk memperluas distribusi atap Alderon di Thailand, sekaligus memperkuat strategi ekspansi regional perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan yang mampu memenuhi kebutuhan pasar Asean,” ujar Haryanto dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kawasan Asean menjadi prioritas utama ekspansi IMPC, setelah sebelumnya sukses mengekspor atap Alderon ke Filipina serta memulai produksi mandiri atap Alderon RS di Malaysia pada 2024.
“Tahun ini, kami akan fokus memperluas pasar ke negara-negara Asean, Australia, hingga Selandia Baru untuk memperkuat posisi kami di pasar internasional,” pungkas Haryanto.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.