Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik konglomerat Haryanto Tjiptodihardjo, PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) memperluas pasar atap Alderon ke Thailand lewat kerja sama dengan SCG Roofing Company Limited (SCGR).
SCGR merupakan pemimpin pasar industri bahan konstruksi di Asia Tenggara dengan jam terbang tinggi di bidang produksi atap dan anak usaha dari The Siam Cement Public Company Limited, salah satu konglomerat Thailand.
Direktur Utama Impack Pratama Haryanto Tjiptodihardjo menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mendistribusikan produk unggulan atap Alderon di pasar Thailand, sekaligus menjadi bagian dari strategi ekspansi regional perseroan.
Menurutnya, kemitraan ini diharapkan mampu memanfaatkan kekuatan SCGR di Thailand untuk memperluas jangkauan produk Alderon dan konsumen lebih luas.
“Kami berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan yang mampu memenuhi kebutuhan pasar Asean,” ujar Haryanto dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).
Dia memaparkan bahwa Asean merupakan kawasan prioritas utama bagi ekspansi perseroan. Pasalnya, IMPC telah lebih dulu mengekspor atap Alderon ke Filipina dan produksi mandiri atap Alderon RS di Malaysia pada tahun lalu.
Baca Juga
Pada 2025, kata Haryanto, IMPC akan berfokus di negara-negara Asean, Australia, hingga Selandia Baru guna memperkokoh posisi perusahaan di pasar internasional.
“Kami melihat kawasan ini sebagai pasar utama untuk membangun fondasi yang kuat sebelum merambah ke wilayah lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, sebagai langkah awal dalam kemitraan dengan SCGR, pesanan trial pertama dikirimkan pada akhir Januari 2025. Pengiriman ini merupakan hasil dari analisis pasar antara IMPC dan SCGR selama beberapa bulan terakhir.
Menukil laporan keuangan per akhir September 2024, IMPC membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,41 triliun. Dari perolehan tersebut, pendapatan dari segmen pasar luar negeri berkontribusi senilai Rp664,39 miliar.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, emiten yang melantai di Bursa sejak 2014 ini, membukukan laba bersih Rp397,37 miliar per kuartal III/2024. Jumlah tersebut naik dari periode sama tahun sebelumnya yakni Rp340,51 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.