Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CLEO Bukukan Laba Rp116,50 Miliar Kuartal I/2025, Ekspansi Pabrik Jadi Andalan

Emiten milik Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) mencatatkan laba bersih yang tumbuh 3,27% YoY menjadi Rp116,50 miliar pada kuartal I/2025.
Emiten air minum kemasan milik Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), membukukan laba bersih Rp116,50 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 3,27% secara tahunan (YoY). Istimewa
Emiten air minum kemasan milik Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), membukukan laba bersih Rp116,50 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 3,27% secara tahunan (YoY). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten air minum kemasan milik Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba sepanjang kuartal I/2025. Strategi ekspansi dan efisiensi yang dijalankan manajemen menjadi kunci pertumbuhan CLEO di tengah tantangan industri.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, dikutip Selasa (1/7/2025), CLEO membukukan pendapatan sebesar Rp668,90 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 6,76% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp626,53 miliar.

Peningkatan penjualan terbesar berasal dari segmen air minum dalam kemasan botol, yang naik 8,69% YoY menjadi Rp370,22 miliar, dari sebelumnya Rp340,61 miliar. Sementara itu, segmen non-botol juga mencatatkan pertumbuhan 2,64% menjadi Rp280,25 miliar, dibandingkan Rp273,04 miliar pada kuartal I/2024.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan CLEO turut meningkat 7,52% YoY menjadi Rp273,99 miliar, dibandingkan Rp254,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Setelah dikurangi beban pokok penjualan dan sejumlah pajak, CLEO tetap mencatatkan laba bersih yang tumbuh 3,27% YoY menjadi Rp116,50 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan Rp112,81 miliar pada kuartal I/2024.

CEO CLEO Melisa Patricia mengatakan, kinerja positif perseroan tidak lepas dari ekspansi jaringan produksi dan distribusi di seluruh Indonesia.

"Kami bersyukur CLEO terus menunjukkan pertumbuhan yang solid di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif. Strategi kami yang fokus pada produk air murni, ekspansi jaringan produksi dan distribusi nasional, serta efisiensi operasional terbukti berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (1/7/2025).

Melisa menjelaskan, hingga awal 2025, CLEO telah memiliki 32 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah, ditunjang oleh ribuan mitra distribusi.

Langkah ini dinilai berdampak signifikan terhadap pertumbuhan penjualan CLEO. Melisa menegaskan, perseroan tetap berkomitmen memperluas jaringan pabrik untuk memenuhi kebutuhan konsumen nasional.

Saat ini, CLEO tengah merampungkan pembangunan tiga pabrik baru yang berlokasi di Pekanbaru, Palu, dan Pontianak. Proyek ini ditargetkan selesai tahun ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas jangkauan layanan.

"Pendekatan ini memungkinkan CLEO menjaga kualitas produk, mengoptimalkan logistik, dan menjawab kebutuhan pasar secara cepat dan tepat," tambah Melisa.

Direktur Penjualan dan Distribusi CLEO, Toto Sucartono, menjelaskan bahwa pembangunan pabrik di Pekanbaru akan memperkuat distribusi CLEO hingga wilayah Kepulauan Riau. Adapun pabrik di Palu diproyeksikan menopang operasional CLEO di Sulawesi Tengah.

"Terus juga nanti Sumatra Barat, ya Padang dan sekitarnya, itu akan menjadi konsentrasi wilayah kami. Kedua juga adalah wilayah Pontianak," kata Toto.

Meski ekspansi dilakukan ke berbagai wilayah, Toto mengakui Pulau Jawa masih menjadi kontributor utama penjualan CLEO. Oleh sebab itu, pengembangan jaringan di Pulau Jawa tetap menjadi prioritas perseroan.

Untuk mendukung pembangunan tiga pabrik tersebut, CLEO menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp500 miliar. Mayoritas dana capex akan dialokasikan khusus untuk pembangunan fasilitas produksi baru.

"Terkait pembangunan tiga pabrik tersebut, capex yang kami anggarkan kurang lebihnya di Rp200 miliar [untuk] tiga pabrik ya, tapi total capex kami 2025 sekitar Rp500 miliar," ujar Direktur Operasional CLEO, Nio Eko Susilo, dalam paparan publik, Senin (26/5/2025).

Eko menambahkan, hingga kuartal I/2025, realisasi serapan capex telah mencapai 30—40%, yang sebagian besar dialokasikan untuk ekspansi pabrik.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper