Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spindo (ISSP) Siapkan Dana Rp185 Miliar Lunasi Obligasi dan Sukuk

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo telah menyiapkan dana sekitar Rp185 miliar untuk melunasi obligasi dan sukuk yang jatuh tempo pada 27 Juli 2025.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen pipa baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo telah menyiapkan dana sekitar Rp185 miliar untuk melunasi obligasi dan sukuk perseroan yang jatuh tempo pada 27 Juli 2025.

Sebelumnya, Spindo menerbitkan Obligasi Berkelajutan I Spindo Tahap II 2022 Seri B dengan pembayaran pokok obligasi sebesar Rp135 miliar. Selain itu, perseroan juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Spindo Tahap II Tahun 2022 Seri B dengan nilai pokok sebesar Rp50 miliar.

”Sumber dana utama pembayaran pokok Obligasi dan Sukuk Seri B jatuh tempo di 27 Juli 2025 dengan jumlah total Rp 185.000.000.000 akan berasal dari kas internal perseroan,” kata Sekretaris Perusahaan Spindo Johanes Edward, Kamis (26/6/2025).

Adapun dalam prospektus, perseroan menerangkan bahwa obligasi tersebut memberikan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun. Begitu juga dengan sukuk, yang memberikan imbalan ijarah sebesar Rp95 juta per Rp1 miliar atau setara dengan 9,5% per tahun.

Perseroan menerangkan, dana yang didapatkan melalui obligasi dan sukuk digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk membeli beragam bahan baku.

Adapun hingga saat ini, Spindo mencatatkan kas perseroan mencapai Rp620,35 miliar. Angka itu meningkat 23% sejak akhir Desember 2024 sebesar Rp503,64 miliar.

Secara kinerja, sepanjang kuartal I/2025, perseroan justru mencatatkan pelemahan pendapatan hingga 6,7% year on year (YoY) menjadi Rp1,28 triliun pada 2025 dari Rp1,37 triliun pada kuartal I/2024. Volume penjualan perseroan juga menyusut 1,8% YoY menjadi 75.000 ton pada kuartal I/2025.

”Hal ini diakibatkan oleh harga jual rata-rata yang menurun di tengah melemahnya harga baja global,” kata Johanes.

Dengan beragam tantangan yang ada, Spindo mencatatkan penyusutan laba bersih sebesar 22,33% YoY dari Rp108,84 miliar pada kuartal I/2024 menjadi Rp84,53 miliar pada kuartal I/2025.

”Faktor-faktor seperti cuti Idulfitri pada akhir Maret, beban pokok pendapatan yang turun, dan kerugian selisih kurs membuat laba bersih Spindo turun,” kata Johanes.

Sementara itu, menjalani sisa 2025, di tengah tantangan ekonomi global, Spindo masih optimis memandang peluang bisnis dan pertumbuhan perseroan. Kondisi saat ini, terang manajemen, masih sesuai dengan proyeksi perseroan.

Johanes menilai, belum ada kondisi yang secara materiil bakal mempengaruhi outlook perseroan pada 1—2 tahun ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper