Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan sawit, PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) menawarkan surat utang syariah (sukuk) dengan target dana Rp100 miliar.
Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Eagle High Plantations Tahap I Tahun 2025 itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Eagle High Plantations dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp475 miliar.
BWPT menawarkan Sukuk Mudharabah dalam dua seri dengan tenor 370 hari dan 3 tahun. Sukuk Mudharabah BWPT ini mendapatkan peringkat idA-sy (Single A Minus Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Seluruh dana hasil penawaran Sukuk Mudharabah akan digunakan BWPT untuk dua keperluan utama. Sekitar 40% untuk menggantikan dana yang bersumber dari utang perseroan.
Seluruhnya merupakan pembayaran pokok obligasi perseroan yang dananya telah digunakan untuk kegiatan usaha perseroan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
“Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian tandan buah segar, crude palm oil, dan pupuk,” tulis manajemen BWPT dalam prospektus ringkas, Selasa (10/6/2025).
Hingga akhir 2024, BWPT yang terafiliasi dengan Grup Rajawali Corpora milik Peter Sondakh mencatatkan total liabilitas Rp7,34 triliun. Total liabilitas tersebut mencakup liabilitas jangka pendek Rp2,32 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp5,01 triliun.