Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale (INCO) Gandeng Antareja Genjot Produksi Nikel di Bahodopi

Vale Indonesia (INCO) menggandeng Antareja untuk melakukan penambangan dan pengangkutan bijih nikel di Blok Bahodopi.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menggandeng PT Anatareja Mahada Makmur untuk melakukan penambangan dan pengangkutan material bijih nikel di Blok Bahodopi. 

Chief of CEO Office and Corporate Secretary Vale Indonesia Wiwik Wahyuni menjelaskan pada 30 Mei 2025, INCO menandatangani perjanjian jasa pertambangan dengan Antareja, sehubungan dengan jasa penambangan dan pengangkutan material bijih nikel di Blok Bahodopi 1, Sulawesi Tengah. 

“Cakupan pekerjaan dan perjanjian tersebut meliputi jasa pengupasan lapisan tanah, jasa penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur terkait jasa pertambangan,” tulis Wiwik dalam keterbukaan informasi, Senin (2/6/2025).

Dia melanjutkan kontrak jasa pertambangan ini akan memperkuat operasional bisnis Vale dengan tambahan produksi bijih nikel dari Blok 1 Bahodopi untuk melengkapi Blok Sorowako yang telah beroperasi selama ini. 

Sebelumnya, Plt Presiden Direktur dan Chief Executive Officer INCO Bernardus Irmanto mengatakan INCO telah mulai melakukan stockpiling di blok Bahodopi. INCO menargetkan blok ini dapat beroperasi pada akhir kuartal II/2025 atau awal kuartal III/2025.

Bernardus juga menuturkan INCO tengah mengkaji rencana pengembangan tambang di blok lain untuk meningkatkan produksi tahun depan.

"Yang jelas, project Bahodopi, project Pomalaa, rencana tambangnya sudah dalam on plan. Jadi katakanlah tahun 2026 feasibility studies-nya Pomalaa sudah terjadi penjualan, jadi harusnya sudah ada di RKAB," ucap Bernardus.

INCO juga sebelumnya menyampaikan tengah menyusun revisi RKAB untuk mengamankan sekitar 2 juta ton bijih saprolit tambahan dari blok Bahodopi.

Sampai kuartal I/2025, INCO juga menjelaskan telah memproduksi sebesar 17.027 ton nikel matte dan telah mengirimkan 17.096 ton nikel matte.

Selain menjual nikel matte, INCO juga menjual sekitar 80.000 ton bijih saprolite secara komersial kepada pembeli domestik. Penjualan ini menandai sumber pendapatan yang lebih beragam dari INCO, dan prospek pertumbuhan yang positif bagi operasi perseroan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper