Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung melemah terbatas pada perdagangan hari ini, Selasa (20/5/2025), setelah ditutup menghijau dalam 5 hari perdagangan saham terakhir.
Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, indeks-indeks Wall Street ditutup menguat pada Senin (19/5/2025). Hal tersebut disebabkan oleh turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dari level tertingginya.
Investor dinilai mencoba mengabaikan dampak Moody’s menurunkan peringkat kredit AS oleh Moody's. Indeks S&P 500 menguat 0,09%, Nasdaq Composite naik tipis 0,02%, dan Dow Jones Industrial Average naik 0,32%.
Sebelumnya, Moody's menurunkan peringkat kredit AS dari AAA menjadi AA1, sesuai dengan lembaga pemeringkat lainnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh kekhawatiran terhadap pembiayaan utang pemerintah yang terus membengkak, serta risiko tinggi akibat suku bunga pinjaman yang tetap tinggi dalam jangka panjang.
Akibat penurunan peringkat Moody’s tersebut, harga obligasi pemerintah AS sempat tertekan diikuti peningkatakn imbal hasilnya.
Di sisi lain, bursa Asia Pasifik melemah pada Senin (19/5/2025) seiring dengan para investor menanti rilis sejumlah data ekonomi dari beberapa kawasan serta mencermati penurunan peringkat kredit AS oleh lembaga pemeringkat Moody’s.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,68%, dan Topix melemah 0,08%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,89%, dan Kosdaq melemah 1,56%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,58%. Di Hong Kong, Hang Seng turun moderat 0,02%.
China dijadwalkan merilis berbagai data ekonomi untuk April, termasuk data harga perumahan dan produksi industri. Thailand juga akan mengumumkan data produk domestik bruto (PDB) kuartal I/2025. Selain itu, Bank Sentral Australia akan memulai pertemuan kebijakan moneter selama 2 hari.
Di dalam negeri, IHSG sudah menghijau dalam 5 hari berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,49% atau 34,56 poin ke level 7.141,09 pada Senin (19/5/2025). Di level itu, indeks komposit menguat 0,86% secara year-to-date.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan IHSG kemarin ditutup naik 0,49%, dan disertai dengan net buy asing sekitar Rp386 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBCA, ANTM, PGAS, dan INDF.
“IHSG hari ini berpotensi melemah terbatas jika gagal break di atas 7.150,” tulisnya dalam riset, Selasa (20/5/2025).
Level support IHSG ada di kisaran 7.080–7.110 dan resistance 7.150-7.200 pada hari ini.
BNI Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham DEWA, MBMA, FILM, AMRT, PTRO, dan CBDK pada perdagangan hari ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.