Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen nonwoven PT Multi Spunindo Jaya Tbk. (MSJA) menyiapkan dana sebesar maksimal US$3,26 juta atau setara Rp54,36 miliar (asumsi Rp16.660 per dolar AS), untuk melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham.
Dana buyback itu nantinya akan diambil dari kas internal perseroan, dengan besaran mencapai 7% dari modal yang disetor perseroan. Adapun dana itu tidak hanya diperuntukkan untuk aksi buyback, melainkan sudah termasuk komisi pedagang perantara, serta biaya lainnya yang berkaitan dengan buyback saham.
Manajemen Multi Spunindo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menerangkan, aksi korporasi ini diambil dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham dan menjaga stabilitas harga saham MSJA.
Nantinya, aksi buyback ini akan dilaksanakan secara bertahap selama tiga bulan, terhitung sejak tanggal 14 Mei 2025—13 Agustus 2025.
”Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata manajemen dalam laporannya, dikutip Selasa (13/5/2025).
Selain itu, manajemen juga memastikan bahwa aksi korporasi ini tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja perseroan. Pasalnya, manajemen mengaku memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan transaksi.
Justru sebaliknya, manajemen memperkirakan akan terjadi peningkatan laba bersih per saham, hingga peningkatan rasio ROA dan ROE. Nantinya, perseroan berencana menyimpan saham yang telah dibeli sebagai saham treasury selama jangka waktu maksimal tiga tahun.
”Dengan demikian, tidak terdapat dampak material terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaaan pembelian kembali saham,” lanjutnya.
Adapun pada penutupan perdagangan Jumat (9/5/2025), saham MSJA terparkir melemah di level Rp294. Angka itu memperlihatkan penurunan 12,50% saham perseroan sepanjang tahun berjalan 2025 (YtD).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.